How I Met Him?

“Kamu kenal calon suamimu dari mana?”

“Anak twitter juga ya?”

“Dia apa, Ne? Ketemu dimana sih?”

Hmmm, kasih tau gak yeaaaaaaaaaaaa?

*dikeplak* *ngapain bikin judul blog kaya di atas woiy*

Jadi kalo ditanya gimana aku kenal sama Yogas ini sebenernya kalo ditilik agak aneh sih, banyak bumbu kebetulan-kebetulannya (yang mana aku ga percaya kalo itu kebetulan karena itu pasti rencana Tuhan). Dari twitter? Bagi saya, bisa dibilang, IYA. Tapi bukan kenal dengan sosok pribadinya. Begini ceritanya …

Bermula pada suatu hari aku membaca tweet dari Dimasario tentang sebuah band lokal favoritnya di tahun 2010/2011 gitu (lupa). Aku sebagai salah satu followernya yang percaya banget ama selera musik Dimas langsung mencari tahu band tersebut ….. buka-buka soundcloudnya, myspace, baca blog Dimas, dan kemudian jatuh hati pada musiknya. NGEFANS!  Di sebuah kesempatan, mereka perform live di sebuah gig kecil di bilangan Gandaria dan aku kemudian datang ke tempat itu bersama *ehem* pacar waktu itu (lol). Itu adalah pertama kali aku melihat mereka perform secara live, asli aku terbius sama musiknya. SENENG BANGET! Dan setelah memotret aksi &  menonton mereka, daku pun pulang.

Dan kehidupan berjalan sebagaimana mestinya. Jakarta yang macet. Hari hari yang hiruk pikuk. Rutinitas yang unyu. Ibu Budi masih ke pasar. Pak Anton tetap ke kantor. *apeu*

Beberapa waktu setelahnya, iseng aku melihat halaman facebook yang nyaris gak pernah diliat semenjak pake twitter. Rupanya ada beberapa pesan yang masuk, daku cek satu per satu. Wah ada 1 message yang nangkring pake bahasa Inggris gitu, tersimpan hampir sebulan. Isi pesannya sih, si penulis message membaca blog aku and he was captivated with my writings. Dia juga suka ama salah satu tulisanku tentang harapan berbentuk layang-layang. And he want to know me!

Terus terang, di masa-masa itu sih aku menerima banyak respon positif soal blog yah dan sebagai orang yang gak mau terlalu terbuai melayang oleh pujian, tentunya aku membalas pesan itu dengan ‘ramah tamah’  :)) …..

*bikin balasan* *pesan dikiriiiiiiim*

Setelahnya, iseng aku langsung ngecek profile sang penulis pesan facebook itu. Kebetulan ga dikunci. Tumben banget sih ini aku ngecek2 profile orang di fb, biasanya malessss. HAHAHA.

*scroll scroll*

wah dia rupanya anak band tho

*scroll scroll*

eh dia juga main di acara Demajors kemarin

*scroll*

ASTAGA DIA TERNYATA VOKALIS  SWIMMING ELEPHANTS! BAND YANG MUSIKNYA AKU SUKA ITU.

OMG OMG OMG OMG OMG

Sontak pas itu di kantor aku langsung kasih tau Eky temen di kubikel sebelah dengan histeris & sampe aku tweet. OMG AKU DIHUBUNGIN AMA PERSONIL BAND FAVORIT AKU KYAAAAAAA. Asli ngerasa bego, suka musik bandnya tapi ga tau nama personilnya sampe ga ngeh ama nama akun FB nya. HAHAHA. Segeralah aku reply lagi message FB nya dan balik mengungkapkan how i adore his band. So we declared that we have adoreception situation. Kemudian bertukar kontak dan bertemu deh hihihi. Saat itu pure kita hanya dua orang yang saling mengagumi karya masing-masing. Aku pun masih punya patjar waktu itu jadi ya ga kepikiran yang gimana-gimana. Setelah itu kita hanya berhubungan baik biasa sih, gak yang intens dan pernah ketemu gak sengaja di pemutaran film The Act Of Killing. Tapi ya itu, gak ada rasa juga, di saat itu malah kita kayanya sama-sama saling jaga jarak aja :))

Waktu terus berlalu, musim berganti and  i’m back to the single market with broken heart

Kemudian ada kabar kalo bandnya bubar. Sebagai salah satu fans kelas kakap aku tentunya ingin meminta penjelasan tentang hal itu. Aku kontak dia kembali, kita ketemu, trus jadi sering jalan, trus jadi lebih mengenal dia, aku pergi umroh, dapet petunjuk …  and here we are now……. me soon to be his and he soon to be mine 🙂

Kita kemudian jadi sering mengagumi satu sama lain terlepas dari karya. Aku mengagumi dia sebagai Yogas tanpa band dan aku sebagai Rahne tanpa tulisan-tulisan di blog.

Kita sering cerita-cerita, soal tempat atau kegiatan yang pernah aku datangin dari awal pindah ke Jakarta rupanya Yogas juga di sana. Kita sering berada di tempat yang sama namun belum saling mengenal. Seruang & sewaktu, namun hati belum bertemu ^ ^ Kalo dipikir, mungkin memang jalannya disiapkan sama Tuhan seperti ini ya. Dia menyiapkan diri, aku menyiapkan diri. Dengan scene masing-masing. Lalu jalan kita saling berlintasan. Dan kemudian membuat satu tujuan bersama-sama.

 Mohon doanya

39

Demikianlah sepercik cerita tentang perjumpaan kita hehe. Memang benar, sedetik menunggu, selangkah menuju. 🙂

we hope that you find yours soon, XOXO.