Bridegenic: #RYPicnicWedding Invitation

Yuhuuu.. mari kita buka pembahasan detail mengenai pernikahan #RYPicnicWedding yaah. Kali ini mengenai konsep undangan pernikahan. Udah baca blog tentang  persiapan pre-wedding saya di Ragunan? Yak foto foto seharian itu selain untuk dipajang saat resepsi, tapi juga menjadi bagian dari undangan pernikahan :)) ~ standar lah ya.

Bukannya narsis, tapi kita tertarik sama konsep undangan jadul gitu. Tema kita (seperti yang sudah bisa ditebak oleh banyak orang yang mengenal kita): Romantic & Vintage with 40s look. Googling sono sini, kita menentukan referensi seperti ini:

Screen Shot 2014-11-11 at 10.39.43 PM
Referensi undangan RSVP & cover

Kita pengennya efisien. Jadi undangannya berbentuk tiket supaya irit bahan & bolak balik. Mwehehe… Kemudian mikir, ini kira-kira siapa yang bisa bantu menurunkannya menjadi design undangan yaaa? Sempet tanya ke beberapa vendor yang emang suka bikin design undangan gitu tapi ga sesuai ama budget kita. Akhirnya …. kita percayakan (ehem dan menodong) Wangsit, teman kita berdua untuk ngedesign undangannya.

(((mendayagunakan sumber daya teman teman, ftw)))

Alasan kenapa kita memilih dia, selain anaknya unik, Wangsit & kita punya banyak persamaan soal taste. Dari yang suka barang-barang antik2, suka yang jadul, suka ngumpulin printilan, selera kita kurang lebih sama lah. Gayung bersambut, dia juga suka banget ama konsepnya dan budget yang aku ajukan juga klop. Yay!

Kita mulai brainstorming. Aku kasih beberapa referensi dan dia juga mengembangkannya. Ingin ada bunga-bunga di undangan tanpa terlihat terlalu feminin serta ada sentuhan hewan di dalamnya (karena konsep resepsinya alam terbuka & i looooveee animal) dan banyak tulisannya. Kalo diliat liat undangan yang jadul-jadul itu banyakan main typography dan kata kata.

Biar semakin kerasa unsur undangan dari masa lalu, kata-kata di undangan kita dibikin berdasarkan EJAAN VAN OPHUIJSEN. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu, menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda di awal 1900-an.  Ejaan lama ini digunakan beberapa masa sebelum EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) diresmikan. Jujur baru tau soal ejaan ini dari suami. Lebih lanjut soal ejaan ejaan bisa cek link ini yah. Penggarapan kata-kata di undangan ini disusun oleh suami & temennya Ade Paloh.

Copy Undangan dengan ejaan Van Ophuijman
Copy Undangan dengan ejaan Van Ophuijsen

Akhirnya, setelah proses yang cukup menyenangkan dan lancar, inilah hasilnya 😀

Tampak depan, foto dari pemotretan di Ragunan dinbikin b/w
Tampak depan, foto dari pemotretan di Ragunan dibikin b/w
Bagian belakang. Kata kata menggunakan Ejaan Van Ophuijman
Bagian belakang. Kata kata menggunakan Ejaan Van Ophuijsen
Detail to the floral frame
Detail to the floral frame

Sebenernya ukurannya cukup aneh haha. Tapi sekali lagi kita beruntung banget dikasih referensi ama Vonny dari Twistisyou vendor dekor kita untuk ke tempat temennya di Jatinegara. Oke bangeeeeet hasil & servisnya. Kita langsung berhubungan dengan pemiliknya dan dia menyarankan kertas yang cocok untuk undangan kita. Ciamiiikkkss. Oiya karena ukuran undangannya aneh, kekurangannya adalah ga ada amplop yang cocok baik kertas ataupun yang plastik. Akhirnya diakalin dengan dipaten gitu amplop plastiknya.

Orangnya kooperatif. Trus kita dibonusin 100 undangan lagi. Bonus yang sia-sia sebenernya, lahwong kita cuma akan mengundang 200 undangan :)) mana banyak juga undangan (untuk teman-teman) yang aku kirim via rsvp online pake website Splashthat. Biar efisien dan hemat #Tips. Yah ini sisanya masih banyak, ada yang mau buat jadi pembatas buku? *lah*

IMG_0634
#RYPicnicWedding Invitation

Beberapa respon soal undangan ini:

“Ih lucu”

“wah kalian banget”

“unik”

“jadul”

Ga semua positif, ada juga yang

“Kok kaya tiket konser?”

“gini doang?”

….. terkesan kurang resmi atau kurang menghormati yang sepuh mungkin ya karena amplopnya ga ada yang mumpuni :’)). Ato beda dari biasa jadi kaya bukan undangan nikahan. Tapi ya kita ga bisa nyenengin semua orang, bukan? Yang penting orang tua masing-masing udah oke, voila 😀

Oiya, berikut adalah poin-poin tips bagi kalian yang mau bikin undangan nikah

  1. Tentukan tema undangan. Jika bisa mewakili kedua mempelai. Aku sih ga mau yang terlalu feminin designnya karena kasihan suami :’))
  2. Pilih designer undangan yang mempunyai selera yang sama. Portfolio penting, agak males kan kalo bolak balik revisi atau lama di persamaan konsep. Lebih efisien kalo nemu yang udah se-selera.
  3. Saat nyetak undangan, minta dibikinin ‘dummy’ dulu. Cek semua kata-kata jangan ada yang typo dll. CEK KALO PERLU 10 KALI. Soalnya di undangan kita ada satu kata yang missed gitu bukan ejaan lama. Gemeessss, padahal perasaan udah dicek bolak-balik :))))
  4. Perhatikan titel/ gelar mempelai dan orang tua. Biasanya balik ke keluarga masing-masing, mau disertakan atau tidak. Tanya orang tua yaa untuk menghormati mereka.
  5. Kalo emang ada budgetnya, design undangan nikahan yang punya nilai kegunaan. Bukan baca & buang. Kan lucu kalo bisa jadi pembatas buku/ kalender/ kipas. Kalo design undangan kita, tadinya ada sobekan untuk Valet Parking (walopun pada akhirnya tidak digunakan karena banyak yang lupa ga bawa).

Nanti menyusul update-update soal #RYPicnicWedding yang lain ya 😀

Contact

Designer: Wangsit Firmantika IG & Twitter 

Percetakan: Toko kertas Kemenangan. Jl. Raya jatinegara timur no. 35.