Bridegenic: Hidden Paradise Wedding Venue

Katanya, tiap pasangan akan mempunyai ‘tantangan’ tersendiri saat mempersiapkan pernikahan. Yaaa, karena ini adalah salah satu moment penting dalam hidup sih ya. Pastinya kita punya keinginan untuk membuat senang diri sendiri dan juga keluarga, cuma menentukan jalan tengah antar keinginan itu yang kadang susah.

Banyak cerita di luar sana, ada keluarga kedua belah pihak calon pengantin yang beradu pendapat karena punya ego & keinginan masing-masing, untuk pengaturan ini itu dan lain sebagainya. Bahkan sempet denger sampe ada yang ga jadi nikah karena ada salah satu pihak yang tersinggung dengan keputusan yang diambil :(. Sedih kalo denger yang kaya gitu. Tapi, alhamdulillah, hal ini tidak terjadi di kami. Baik keluarga aku atau keluarga suami sangat supportif. Mereka malah kompak banget. Mereka menyerahkan semua sama kita. Satu satunya syarat dari orang tua saya adalah: perhitungan tanggal menikah atau yang biasa disebut hari baik harus mereka yang menentukan

Jadi ada kepercayaan di keluarga aku (Jawa), kalo dalam setahun tidak boleh ada 2 saudara sedarah yang menikah, harus beda tahun (hitungan tahun jawa / kalender Islam). Karena adik saya udah duluan mau nikah Januari 2015 ini, jadi mau ga mau saya harus sebelumnya di tahun 2014, kalo ga ya baru setahun abis adik saya hahaha. Lagipula Ibu saya ga mau saya dilangkahin. Setelah melalui proses itung-itungan weton oleh orang tua (prasyarat mereka), jatuhlah hari baik kami di 5 Oktober 2014, bertepatan dengan hari Idul Adha, dan itu berarti kita harus menyiapkan pernikahan dalam kurun waktu …….  4 bulan saja.

EMPAT BULAN MEEEN HAHAHAHAHAHAHA *stress*

Bismillah, kita menyanggupi. Saya langsung putar otak untuk mencari lokasi nikah. Dimana coba tempatnya yang bisa dapet dalam waktu cepat? Tau sendiri kalo di Jakarta gedung-gedung kan udah dibooking dari setahun sebelumnya, bahkan kayanya ada yang udah dipesan dari jomblo deh *dikeplak*.

Saya mendambakan outdoor venue, karena pernikahan di taman / kebun itu udah mimpi dari kecil. Tadinya naksir ama Museum Arsip, tapi ijk ga berani nanya nanya haha, selain kaya udah fully booked, budget kurang sesuai kalo ditotal total, budget kami terbatasss :)). Mikir juga, kalo misal ga nemu tempatnya, udahlah di KUA aja haha, lebih praktis. Tapi ide ini ditolak mentah mentah, namanya juga anak perempuan pertama, Ibu & Romo pengennya ada resepsi walau kecil-kecilan.

Saat nge-list beberapa tempat, nemu sebuah tempat lewat mbah google bernama Hidden Paradise (selanjutnya akan ditulis HP di blog), wuidiiih nama tempatnya kaya gimana gitu ya? Lewat website & akun socmednya ada foto-foto kebun serta taman kecil gitu, cuma lokasi emang agak minggir sih di Pondok Cabe. Ga pake ba bi bu kita coba survey ke sana.

Namanya sesuai dengan lokasi, hidden beneeeeeerr hahaha, tapi berbekal google maps kita sampai juga. Dan saat melangkahkan kaki memasuki jalur setapaknya, kita jatuh hati, Tempatnya teduh walaupun outdoor, ini karena banyak pepohonan dan tumbuhan, jadinya sejuk walaupun waktu itu kita dateng di jam 2 siang, ini penting banget karena suami orangnya gampang banget keringetan. Dan seketika ketika mengelilingi lapangan hijaunya, aku udah bisa membayangkan konsep piknik wedding yang diinginkan. Oh dan ada kolam renangnya juga.

Mengenai harga. Ada dua macam sistem sewa di Hidden Paradise (2014):

  1. Sewa by direct : All in untuk dekor, catering, dll inhouse dari Hidden Paradise. Deskripsi sbb:
    • Sewa venue  3,5 juta
    • Harga paket dekor standar including (fogging, valet, simple altar, lampion, hanging baloons, buku tamu)
      • acara siang hari start : 7 juta
      • acara malam hari start: 10 juta (tambahan ada obor & night lighting)
  2. Sistem sewa by vendor : yaitu sistem sewa hanya menggunakan venue saja dekor, catering, dll dari luar Hidden paradise. Harga sewa by vendor Rp. 13jt + serve charge catering 20% dari harga tipe jati (Rp.95.000) dikalikan jumlah undangan yang hadir.
  3. Catering: beragam dari paket 70k, 85k, 95k per orang.
Cek tanggal dan ternyata yang kita inginkan masih available!. Wah udah jalannya nih, kita langsung booked Hidden Paradise sebagai lokasi pernikahan. Biar segera bisa mempersiapkan yang lain2 juga sih mengingat to do list masih panjang dan waktu yang sempit. Karena tanpa EO, deal dealan dan segala proses dengan wakil pengelola Hidden Paradise kami jalani sendiri. Dan ternyata, urusan tempat ini menyumbang sekitar 70% stress aku waktu nikahan. Kenapa? Berikut adalah review aku mengenai Hidden Paradise. Terlebih kepada manajemen In House Productionnya. Awalnya, cara bicara perwakilan HP ini cukup meyakinkan. Gayanya lugas dan selalu berusaha meyakinkan bahwa “she can handle it all”, calon pasutri terima beres aja. Tapi, karena sering bikin event & latar belakang keluarga banyak EO juga, aku berusaha tanya detail tentang banyak hal, namun jawabannya seringkali kurang memuaskan hingga bikin aku bertanya-tanya: “Can i trust her to handle my dream wedding?” semakin hari aku semakin was was. Takut ga sesuai ekspektasi.
 -//-//-//-
Soal dekorasi inhouse, selain udah pasti ambil paket standarnya, aku ingin ditambahkan konsep picnic wedding. Pengen tau doong apakah team dekorasi inhousenya bisa mewujudkan keinginan aku itu? Dia menjawab “model apapun pasti bisa!”, trus kalo minta portfolionya dia bilangnya: “liat aja di facebook”. Waktu dicek, ga ada tuh yang model piknik atau customized wedding theme. Sistem pendokumentasiannya rata rata ala kadarnya. Jauh dari ekspektasi aku. Ke depannya aku harap mereka bisa menjembatani keinginan calon pengantin dengan lebih baik, menyajikan portofolio team yang mumpuni dan bukannya meminta calon klien untuk cek dan cari tahu sendiri.

Masih soal dekorasi inhouse, aku memberikan referensi yang aku inginkan dengan harapan mereka ‘mengolahnya’ dan menginterpretasi keinginan aku jika diaplikasikan di lokasi Hidden Paradise. Tapi, yang ada cuma kasih quotation tanpa gambaran moodboard atau apa-lah yang lebih meyakinkan. Dan yang ngobrol bukan tim inhouse dekor, ya si perwakilan ini doang yang muncul. Lagi lagi bilangnya cuma “bisa kok kaya referensi yang Ibu berikan?”. Gimana aku bisa percaya kalo cuma dari kata kata doang? Daripada aku takut pas hari H ada surprise2 yang tidak diinginkan, aku akhirnya pake vendor luar. Aku percayakan sama Twist Events, kenapa? Dulu mereka pernah mendandani beberapa event aku @piknikasik di Taman Suropati & juga bikin setting picnic indoor di Grand Indonesia di acara Trickart Museum. Jadi mostly aku udah pernah tau hasil mereka untuk yang berbau piknik, porto mereka juga sesuai dengan yang aku inginkan. Cerita tentang Twist Event di postingan lain ya.

Click my pinterest for wedding picnic refference.

Soal kebutuhan kerjasama dengan vendor luar. Mereka ternyata belum pernah kerjasama dengan vendor luar sebelumnya, jadi ketika vendor aku mau mengerjakan dekor, kebentur aturan-aturan yang sakleknya masya ampun. Kayanya tempat itu adalah satu satunya lokasi pernikahan di bumi dan ga boleh dirusak. Gpp siih ada aturan kita juga paham kok, tapi juga kasih jalan tengah. Seolah olah mereka ga mau bantu kalo kita pake vendor luar dan disuruh mikirin sendiri. Masa tim dekor aku cuma boleh masuk jam 7 pm dan selesai jam 10 pm. GILE, RORO JONGGRANG AJA KASIH WAKTU AMPE SUBUH MEEEEEN. Padahal aku akan melangsungkan akad jam 9 pagi. Alasannyaa mereka tidak memperbolehkan karena aturannya gak akan ada penerangan di lokasi, karena genset ga disediakan dan akan mengganggu warga sekitar kalo ada yang kerja malam, tempatnya juga akan digembok.

Cuma, karena tim vendor dekor aku anak anak muda yang nekad &  kreatif, pas jam 2 pagi mereka iseng balik lagi ke lokasi dan mereka curi curi waktu buat ngedekor. Kalo ga ya ga keburu deh itu. Ke depannya aku harap mereka lebih bisa negotiable lah soal gini gini, kalo emang ada charge soal listrik ya bisa dibilang ke kita, bukan cuma “TIDAK BOLEH, TIDAK BOLEH’ gitu. Kzl.

Soal Catering. Sempat menanyakan rekanan catering ama siapa aja biar bisa cari info? Ternyata mereka katanya in house sendiri, okay jadi ga ada pilihan lain kalo gitu. Kita udah memilih menu-menu untuk disajikan saat acara berlangsung: ada Zuppa Soup, ayam kodok, lasagna, rawon dan banyak lagi lainnya. Seperti vendor catering pada umumnya, harus ada test food kaaan?….  Nah pas janjian mau test food, daku sempet tanya:

“Hai, untuk test food nanti kita tentuin menu-menu dari yang udah dipilih atau gimana ya?”

“Ibu, untuk menu, mengikuti menu yang disediakan oleh pihak F&B Hidden paradise pada saat itu. Agar Ibu dapat memperkirakan rasa masakan hasil tim F&B kami”.

Ijk tanya lagi,

” Mbak kalo boleh tau menu yang disediakan pihak F&B Hidden Paradise biasanya apa saja ya? Apakah kira kira ada varian menu gubuk yang kami tentukan?”

Dijawab,

“dear Ibu Rahne, menu yang disediakan biasanya menumenu yang lauk-pauknya dapat dikombinasikan untuk beberapa jenis menu, sepeti lontong cap gomeh, nasi bogana, dll.”

Dalam hati mikir, lah kok menunya yang bukan kita pilih gini ya? Tapi yaudahlah daripada pusing mending ntar diliat pas dateng aja. Begitu ke sana, eeeh tes foodnya cuma pecel masaaaaa #tepokjidat. Ya kali kita bisa memperkirakan rasa makanan dari pecel ke Zuppa Soup? Helloooooo ~ aduuuh aku udah dag dig dug aja ini gimanaaa kok servicenya gini sih? Udah cuma bisa doa aja semoga makanan ga kurang pas hari H dan tamu ga kecewa, soalnya kan jauuuh, kasian aja kalo makanannya gimana gitu. Tapi alhamdulillah, makanannya cukup baik dan enak sih pas hari H. Cuma ya adalah beberapa kaya jajanan yang agak basi dan rawon yang tanpa kerupuk. Minim ngecek ini itu. Quality control kurang dan bikin deg degan.

Setelah test food ini berlangsung. Aku makin stress mikirin tentang tempat ini, akhirnya aku dibantu oleh mbak Indi yang sering jadi WO  untuk ngurus segala sesuatu yang berhubungan dengan Hidden Paradise dan keperluan lainnya. Nyerah deh. Aku udah ga bisa lagi ketemu ama pihak Hidden Paradise. Tiap ketemu langsung senewen euy, hahaha.

Soal Quality Control/ Cek & Ricek fasilitas. Pada hari H, kita datang ke lokasi HP saat subuh karena saya perlu untuk didandanin di ruang pengantin yang disediakan. Tim make up aku udah dateng lebih awal di sana, mereka sempet menghubungi kita kalau lampu kamar pengantinnya tidak bisa nyala & gelap sama sekali pluusss dari ruangannya ada bau tidak sedap yang bikin mual. Dan setelah aku sampai, kita cek, ada bangkai tikus mati di ruangan!! Gileeeeee… ga dicek apa sebelum dipake? Lagi lagi dia berkilah “kemarin sudah kita cek loh, oh mungkin ada kucing masuk dan membawa tikus itu” — gilak. gilak. defense abiissssssss abissaaaaan…. Akhirnya aku pindah ke tempat lain, ke ruangan kantornya (yang lebih cocok kaya gudang). Tapi ya udahlah ala kadarnya, gpp sambil nunggu lampu ruangan itu nyala dan dibersihkan. Setelah cukup lama nunggu sambil nyicil didandanin, mereka bilang lampunya tidak bisa nyala karena putus kabel atau apalah itu yang harus diganti, dan …… mereka sama sekali tidak punya cadangan lampu, dan bilang mau beli kalo toko udah buka (anyway itu hari idul adha, ya ga ada yang bukaaa).

Huhuhuw aku udah kepikiran macem-macem, tapi aku diingatkan untuk terus wirid dan istighfar, kata keluarga aku hal hal kaya gini biasa … selalu ada aja yang terjadi pas nikahan, jadi bumbu. Mereka berusaha menenangkan dan memberikan aku energi positif walaupun kepala kaya udah mau pecah karena takut aja proses ga lancar. Eh di detik detik yang kaya gitu coba deh tebak apa yang dibilang dari perwakilan HP :

“Aduh ini aneh banget ya, kita ga pernah kejadian kaya gini loh, … ini pasti ada apa -apa ”

((ini pasti ada apa apa))

boookkk ghoib ghoib gituuu maksudnyaa? pernikahan ijk aneeeh? *ga sante*

Denger dia ngomong gitu, si mbak Indi langsung naik pitam dan bilang ” IYA INI ADA APA APANYA KARNA GA DICEK”. Dan dia langsung diam seribu bahasa. Mbok ya harusnya dia bisa menyikapi dengan lebih bijak yaaa.. dengan bahasa yang menenangkan calon pengantin yang berusaha khusuk di acara bukan defense dan memojokkan pengantin. Heran. Aku bayar loooohhh (banyak kena charge ini itu lagi yang ga ada di aturan tertulis awal)… Jangan memutar balikkan sebuah ketidaksiapan sesuatu dengan mitos mitos kepercayaan laaah…

Soal Valet Parking. Lokasi di dalam HP bisa memuat sekitar 50 mobil dan ini aku prioritasin untuk keluarga dengan memberikan mereka sticker khusus. Di luar, ada sebuah lahan yang tak jauh dari HP yang bisa muat hingga 500 mobil, makanya dibutuhkan Valet Service yang katanya sudah terbiasa mengerjakan event2 mereka sebelumnya untuk membantu semua tamu undangan. Aku mengundang sekitar 200 undangan, berarti harusnya area yang mereka miliki lebih dari cukup lah ya, tim Valet Parking nya sudah disesuaikan dengan perkiraan jumlah tamu & mobil.

Namun ternyata oh ternyata, aku juga baru tahu saat balik dari honeymoon sih, kalo ada keluarga aku yang ga diperbolehkan masuk ke parkiran khusus keluarga di dalam HP walaupun udah pake sticker khusus karena udah kecampur yang lain. Kemudian yang lebih parah lagi, temen aku ditolak tim Valet Service dengan alasan parkir udah penuh sehingga mereka harus cari parkir sendiri di luar, di pinggir jalan, dan kemudian warga sekitar ga memperbolehkan karena mereka harus ijin sama RT dulu, katanya pihak HP tidak pernah memberi tahu kalo akan ada acara di tempatnya? …. It’s like … WHAT? Kaget sih, kok ga sesuai banget sama omongan mereka, katanya udah kerjasama dengan warga sekitar endebreiy endebreiy…. Kasian denger temen sampe ketemu ama Pak RT dan ada yang kelahi ama warga buat numpang parkir? Huhuw maaf ya teman teman, aku ga tau. :'((( *sungkem satu satu*

–\\–\\–

Ya, hal hal di atas ini lah yang jadi tantangan aku saat mempersiapkan pernikahan hehe. Cukup menguras emosi jiwa dan raga. Seumur hidup aku ga pernah gak suka banget sama seseorang, tapi itu  pecah telor di acara nikahan kemarin, ke pihak HP itu :’)))). Abis aku ngerasa kaya di sana numpang nikah di rumah orang dan diatur-atur, padahal aku kan bayar. Minim minimin lah bikin calon pengantin kepikiran dan merasa ga nyaman.

Mereka harus memperbaiki service sih, lebih bisa negosiasi dengan tone conversation yang baik untuk mencari jalan tengah antara aturan dan keinginan client. Karena yang mau nikah itu kan client, bukan mereka. Masak semua harus sesuai ama kebiasaan mereka? Sayang, tempatnya bagus soalnya. Kalo ngeklaim professional,  ya be prepared for anything. 

Tapi overall, saat akad & resepsi semua berjalan khidmat dan lancar. Kekhawatiran hujan juga tidak terjadi alhamdulillah. Berikut adalah video pernikahan #RYPicnicWedding , misal ga bisa dibuka karena masih kena warisan ‘internet sehat’ mentri kemarin, sila cek di FB ini 

Akhir kata, review saya untuk Hidden Paradise: tempat oke, namun service kurang memuaskan & tidak professional. 

signature blog