Say Yes To The New Adventures!

Pagi itu, seperti biasa, aku memanaskan si Clementine, Vespa yang sudah menemani selama dua setengah tahun lebih. Keberangkatan kerja kali ini akan berbeda, karena rute hari itu tak akan lagi jadi sebuah kebiasaanku di hari hari mendatang. Jumat terakhir di bulan pertama 2015, aku lulus dari sebuah tempat dengan orang-orang yang selama ini menjadi keluarga kedua. Lingkungan yang hampir selalu penuh dengan tawa biar kata kami dirubung dengan deadline, KPI dan berbagai sebutan-sebutan yang sering terbawa mimpi oleh para pekerja di dunia agency.

Selama hampir 3 tahun berada di sana, aku banyak belajar tentang dunia digital, tanggung jawab, dan cara bersenang-senang. Mereka tak hanya mensupport soal visi bekerja, tapi juga visi hidup aku. My dreams matter to them. I’ve pursued mine & still counting 🙂 

Bagiku, penting untuk punya visi & mimpi karena takdir dan alasan hidup terbungkus erat oleh keduanya. Masih sangat ingat ketika ditanya oleh Boss di sebuah sesi:

“5 tahun ke depan apa sih yang kamu pengenin, Ne?

Ditanya hal seperti itu awalnya aku susah menjawab, karena tentunya banyak yang aku inginkan, aku berusaha fokus dan memilih mana yang benar-benar aku impikan, kemudian terlontar

“Aku ingin keliling Eropa, punya pasangan, dan mendapat posisi yang lebih baik di pekerjaan”.

 Jawaban itu rupanya menjadi visi yang mengiringi tiap langkah dan gak sampe 3 tahun, semua terwujud.

1238362_10203793501776521_1715117990023967579_n
Lennon’s Wall, Prague
couple
#MikuRiku

Aku merasa bersyukur sekali, merasa keputusan ‘lompat’ ke bidang baru ini adalah langkah yang tepat, because I follow my passion. Tadinya ga berharap yang muluk-muluk tapi berkah memeluk berkepanjangan. Alhamdulillah ~

Lantas, kenapa memutuskan pergi? Bukankah udah dapet tempat yang sesuai dengan passion?

No, it’s not about the money or bored of the work. Setelah menikah, aku tentunya mempunyai visi yang baru. Dan rupanya, hal-hal – hal yang aku abaikan selama beberapa tahun belakangan, kembali mencuat ke permukaan, meminta aku kembali menoleh ke mereka. Mereka, mimpi-mimpi yang sempat tertimbun, mimpi yang belum aku ajak berjalan-jalan bersama waktu. Untuk mimpi-mimpi itu, aku merasa harus melakukan hal yang berbeda dari sebelumnya.

Rutinitas, adalah hal hal yang bisa menjadi kebiasaan harian. Dimana terkadang, mengajak bermain mimpi sangat sulit sekali di sela-selanya. Kebiasaan ini, membuat aku takut untuk menjadi biasa terbiasa. Padahal, inspirasi terkadang muncul saat kita melakukan hal hal di luar kebiasaan.

“Janganlah menjadi terbiasa”, said my pretty blogger friend Hanny, Beradadisini.com 

Seperti awan yang terus berarak, aku pun harus bergerak. Aku harus menjaga bagaimana kebiasaan harus menjadi luar biasa setiap harinya. Aku sebaiknya kembali menjadi si nona tanda tanya yang belum menemukan tuan jawabnya. serta ­­­­­bersepatukan keingintahuan di setiap harinya. Aku ingin menemukan inspirasi baru.  Oleh karena itu, aku harus mencoba hal hal lain. I have to change the ordinary. Write another chapter of my life story. Setelah ini, aku akan pindah ke tempat dan membuat kebiasaan-kebiasaan baru, masih di bidang yang sama tapi kalo ini akan kujemput lagi mimpi mimpi yang tertunda.

Perubahan itu perlu. Tak melulu harus melepas yang lama, merangkai yang baru. Lakukan hal hal kecil yang berbeda dari sebelumnya, unexpected things. When you want things you’ve never had, you have to do things you’ve never done.

Picnic with a lot of (strangers) a.k.a new friends, Bandung.
Picnic with a lot of (strangers) a.k.a new friends, Bandung.

Jadi inget sebuah film yang aku suka ‘About Time’, di sana tokoh utamanya adalah seorang time traveler. Dia diberi pesan oleh ayahnya, jika ia kembali ke hari sebelumnya, cobalah lakukan hal lain di luar kebiasaannya, agar ia mendapat perspektif hari itu secara berbeda, dengan­­­­­­­ lebih kaya. Kita juga bisa melakukannya tanpa perlu jadi time traveler, by changing the ordinary 😀

Peliharalah mimpi, karena mimpi tak akan membiarkanmu sendiri. Teruslah mencari inspirasi, hingga menginspirasi.

So, have you try to change your ordinary life? Kapan terakhir kali melakukannya? 😉

signature blog