Sneak Peek Mi Casa – Cohousing Bintaro

Doakan ya semua lancar, jadi akhir tahun ini, kita bisa secara resmi pindah dan menempati rumah yang kita bangun. Yay.

Saat hamil, kita bertekad untuk punya hunian sendiri dan keluar dari  kontrakan (rumah paviliun) yang saya tempati sejak dari pertama pindah ke Jakarta, tahun 2009 lebih tepatnya. Hmm lama juga ya, setia juga saya sama tempat itu, udah nempatin dari mulai single sampe akhirnya nikah dan punya anak. Emang aku orangnya setia sih *ahem*.

Sempet cari-cari perumahan di daerah Cisauk sana karena daerah situ yang paling sesuai kantung, eh ndillallah, saya berjodoh lagi sama Co-housing Bintaro yang sempet saya aktif di dalamnya tapi trus mengundurkan diri. Eh, hampir 1,5 tahun setelah non aktif di situ ternyata ada 1 lahan yang masih kosong dan pas diliat lokasinya, sesuai sama keinginan saya & Miku, yakni deket stasiun. Kita memang lebih concern posisi rumah deket stasiun ketimbang deket pintu masuk tol, karena menurut kita kereta adalah moda transportasi paling yahud & masa depan. Kalo namanya jodoh gitu ya, biar kemana-mana, sempet ga update, cari yang lain, balik juga ke konsep co-housing :’)

Baca tentang Co Housing di sini

Alhamdulillah, rejeki anak emang adaaa aja ya. Pengajuan KPR disetujui dan proses pembangunan berlangsung ga jauh dari Trah lahir.

Proses membangun rumah sendiri ini harus aku akui banyak banget investment-nya, ga cuma uang ya, tapi juga harus menginvestasikan tenaga, pikiran, emosi juga. Terus terang, karena prosesnya berlangsung di tengah-tengah kami belajar baru punya bayi dimana waktu untuk ngecekin pembangunan itu terbatas banget begitu juga dengan tenaga, lalu ditambah juga ayah mertua yang meninggal beberapa waktu lalu, kemudian jiwa jiwa ‘the sims’ yang suka muncul untuk rombak ini itu membuat pembangunan tidak berjalan lancar, budget membengkak dan sedikit kurang sesuai dari yang kita inginkan.

Tapi yastralaah yaa ~ jadi pelajaran buat kami, semoga nanti pas bangun rumah kedua udah lebih bagus eksekusinya karena udah ada pengalaman, hehehe amiiiinin doong pemirsaaaah!

Masih bingung apa itu Co Housing? Baca Q&A di sini 

Jadi inilah, sedikit sudut-sudut bakal calon rumah yang saya tempati. Intip sedikit yaaa.

Luasnya 55 m2 dengan 1 kamar saja  (pada awalnya), lalu di tengah jalan karena kayanya saya ga jadi naro Trah di daycare, kita nambah 1 kamar lagi untuk nanti kamar pengasuh (dan di sinilah segala keribetan dan pembengkakan dana dimulai hihihi)

Processed with VSCO with c3 preset
Mejeng di tangga

Interior, bismillah semoga di 2017 bisa nabung buat nyicil kitchen set, masang parquet & wallpaper, bikin taman kecil di depan rumah dan di belakang serta ngisi ngisi furniture. Untuk saat ini udahlah seadanya aja dulu. Kalo ada referensi kabar-kabar yaaa 😀

dfhousing-panjang
Co-housing Bintaro. Inilah tetangga-tetangga aku. Pic credit to: @mondododo

Oiya, sekarang lagi musim bikin nama buat rumah, lagi bingung nih namain apa: #MikuRikuHouse? Casa De Kandara?  (azeq) haha. Untuk cerita tentang pengalaman Co-housing, akan terpisah ya.. Semoga nanti ada waktu bisa bikin postingan yang lebih runut, sementara bisa cek aja dulu di http://dfhousing.net/. Ciaoo

Screen Shot 2016-01-06 at 3.27.06 PM