SEKALI

Kamu hanya menyapaku sekali, tapi gemanya tak berhenti sampai kini.

Kamu hanya tertawa sekali, tapi gelaknya masih membuatku tersenyum sendiri hingga kini

Aku hanya melihatmu sekali, tapi bayanganmu tak beranjak dari mata hingga kini.

Kamu hanya sekali masuk.

Belum sempat kuberikan sebagian rusuk.

Kau menghilang, dan aku remuk

Jakarta, 27 November