Untuk menulis dan untuk ditulis.
Kuingin menjadi nada dalam nadinya.
Bernyanyi,
berdenyut,
menari,
tak berhenti.
A Blog By Rahne Putri
Kumpulan tulisan pendek, prosa atau puisi Sadgenic
Untuk menulis dan untuk ditulis.
Kuingin menjadi nada dalam nadinya.
Bernyanyi,
berdenyut,
menari,
tak berhenti.
Berada 21 hari di negara-negara yang petanya terpajang rapi di ruangan mimpi semasa kecil. Puji syukur yang tak terbendung bahwa kaki telah menapaki mimpi. Kebanggaan tersendiri bahwa aku mampu sejauh ini, dan ini bukan hanya dari buah mimpi dan kerja keras diri, tapi juga wujud dari sujud Ibu di tiap sepertiga pagi. Terima kasih Ibu…
Read MoreTemaram Redup cahaya Pendar merona Adamu menentramkan Hadirmu menggenapi Pada sebuah gelap. Kaulah cahaya yang dinanti.
Read MoreSome of my answer for The Writers Nest
Read MoreMalam sudah semakin larut di matamu. Bintang dan bulan terseduh lelah. Jangan memejam Cahaya disorotmu-lah yang tersisa
Read MoreJIKA …….dan hanya jika… “Jika jika” dari 13 perempuan berkumpul di dalam buku ini. Terselip “Kisah Cinta di Balik Pintu Renta” yang merupakan jelmaan cerita “jika” dari potongan waktu yang sempat saya rekam sepanjang perjalanan menjadi sebuah foto di dalamnya. Ada mimpi, penantian, harapan, dan kepercayaan yang terajut di cerpen ini. Terima kasih Gagas Media…
Read MoreMalam makin surut. Sepi sudah melarut. Yang ramai cuma hujan dan tanda tanya yang muncul seperti halilintar.
Bulan mulai berkarat merengek meminta pagi. Keresahan membuatmu ingin tertahan di malam bersamanya tanpa ingin berganti hari
Hujan mengikuti bulan Juli
karena pada Juni
jejak kaki yang ragu ragu masih melagu
di sepanjang jalan.
Entah bulan Juni
atau bulan Juli
yang lebih tabah akan hujan
merintiki kenangan
Seperti jangka. Aku mengitarimu dengan doa dan rindu sebagai pusatnya.
Aku ingin berkenalan dengan masa lalumu dan menemani masa depanmu. Sekarang, di bangku masing-masing, biarlah mata ini saling menjabat, dan hati semakin merambat.