Kehilangan Batas Antar Peran Di Rumah

Ibu yang memilih bekerja dan kemudahan untuk bisa tetap mengerjakannya dari rumah



Jadi Ibu, jadi karyawan, jadi anak, jadi istri dan mencari celah untuk tetap jadi diri sendiri, dalam sekat yang kunamakan rumah.

Bersyukur punya banyak peran, dimana setiap peran ingin dimaksimalkan sementok-mentoknya TAPI menavigasi diri untuk ganti kopling dari ibu jadi karyawan dalam jentikan waktu sangat ga mudah. Kadang bikin jumpalitan, seringkalinya bikin belingsatan. ⁣

Di tengah virtual meeting anak minta pup, jadilah ngikutin meeting tanpa menyalakan video & mute biar suara flush ga kedengeran. Di tengah brainstroming anak minta ganti baju karena basah ketumpahan susu. Saat jam istirahat makan siang, lupa ga ada makanan karena ga sempet masak dan pesen.⁣ Serta 1001 cerita lainnya.

Jalan keluarnya? yang seringkali aku lakukan menurunkan ekspektasi dan memelankan ambisi. Dalam satu waktu memang aku bisa menjalankan semua peran, tapi biasanya ditukar dengan energi yang habis pol-polan

Dalam 1 hari yang terlewati, apapun yang sudah terjadi aku berusaha bilang ke diri sendiri. “Rahne, kamu sudah cukup hebat hari ini”.

Begitupun kamu, yang membaca tulisan ini sampai di sini.