Kamu lari dari hati ke kepala. Mengobrak-abrik lagi apa apa saja yang masih tersisa.

Perjalananmu mengalir bersama darah. Mendesir gelisah ke segala arah.

Sesampainya di kepala kamu bingung. Ada kamu di dalamnya. Bukan satu, tapi seribu, dua ribu, entah kau sendiri tak sanggup menghitungnya.

Di hati kamu hanya satu, di kepala kamu sejuta, menempati luas rasa yang sebesar luar angkasa dikali dua.

Tak peduli, kau ajak semua kamu di kepala memporak porandakan semua. Lalu banjir air meluapi mata. Menggenangi pipi lalu ke hati.

Lalu kamu pergi, namun sedikitmu terus kembali. 

Kaulempar sendiri bayanganmu kesini. 

Bisa tolong berhenti. 

Bukankah aku sudah tidak punya apa apa lagi?

Kapan aku bisa membenahi diri?