Angka itu akan datang
Sebentar lagi dia menghampiri
Entah apa maknanya bertambah
Atau malah mengurangi
Hei, lihat…
Angka itu sudah tiba
24
Apa yang kau pikirkan?
Itu sudah hampir seperempat abad
Apa yang kau lewati
Pernahkah kau berkaca, seperti apa kau kini?
Kubuka lembaran surat yang ditulis dariku di masa lalu.
Yah, ada beberapa untukku, di umur 17, 19 dan 24
Kubaca tulisan dan harapanku sendiri
Aku tertawa melihat goresanku di usia 12.
Usia dimana segala angan mulai tercipta
Dan bayangan mulai menyublim dari mimpi
Kulipat kertas itu. Kusimpan lagi dengan rapi.
Maafkan aku masa kecilku,
Aku tak sesuai harapanmu dulu.
Aku masih saja berdiri sendiri.
Tapi kau bangga bukan?
Aku tanpamu dan yang kau lewati tidak akan berada di titik ini.
Ah, aku selalu bisa memaafkan diriku sendiri.
Manusiawi.
Hei, angka itu tiba
35
Pasangan dan anakku berkata Selamat Ulang Tahun Mama.
Mereka memelukku dari arah yang berlawanan
Aku menghela, ini cukup. Bahkan lebih.
Kubertanya pada diri sendiri
Kepada masa laluku
Bayangan 12 tahunku
Ia hanya tersenyum. Itu saja.
Tapi aku tahu, dia pun bahagia.
Hei
Lihat.. dia mendatangi
Entah angka keberapa ini.
Aku pun tak mampu mengingatnya
Pikiranku sudah mengabstrak,
Rambutku terdistorsi warna putih
Lipatan mataku merapat.
Anakku, bahkan cucuku menumbuh cepat merambat.
Kata Selamat Ulang Tahun pun kuucap dengan gagap.
tertatih..lirih
Rupanya angka itu tak datang sendiri.
Dia datang bersama cahaya putih.
Cahaya yang sama kala ku masuki dunia ini.
Terang, silau… Aku terpejam
Mataku terbuka
Aku masih disini, dengan hari-hari yang masih ingin kuarungi.
Dengan doa doa yang masih ingin dikabulkan
Dengan butiran tangis yang masih menggenang agar hidupku tak kering dari emosi.
Dan dengan tawa yang masih ingin menggema hingga ajal nanti.
Selamat ulang tahun.
Ah, sepertinya aku akan berhenti mengucapnya.
Tahun tidak pernah berulang, setiap hari itu berbeda dan tak pernah kembali kecuali oleh memori.
Hari lahir, itu yang pasti.
Dan angka apapun yang menandai hidupmu takkan berarti tanpa kau memberikan sesuatu yang berbeda dan bermakna minimal pada dirimu sendiri.
atas semua kata yang telah terucap,
Atas semua peristiwa yang telah tertulis.
Semenjak tangis pertama, hingga kini.
aku harap akan banyak orang yang mengucap syukur atas keberadaanku di dunia ini.
Pencipatku, keluargaku, temanku.
Terima kasih
Aku memang tidak pernah tua, aku hanya mendewasa.
Esok aku akan mengucap.
Selamat Hari Lahir Rahne Putri
Jakarta, 23 Maret 2010
20.17