Bangun. Bidang. Hati.

LINGKARAN | Hei kamu, silahkan berputar, selama aku porosmu.

SEGITIGA | Apakah hatimu bersudut? Sembunyikan aku di situ.

KOTAK | 4 garis. Waktu. Nadi. Senyum. Keriputmu. Membingkaiku

JAJAR GENJANG | Kemiringan jalan pikirmu. Menegakanku

 SEGITIGA | kita sama sisi, berpijak berdiri sama kaki. Cinta itu segitiga. Aku – Kamu – Tuhan. Titik.

LINGKARAN | Rasa ini tak bersudut. Tak kan kautemukan kapan titik awal, tak kan kau temui titik akhir. Inilah cinta. Berulang ulang ulang…

TRAPESIUM | Di setiap garis tegak dan ketegasanmu. Ijinkan satu aku, miring dan bersandar padamu.

BELAH KETUPAT | Empat rusuk sama panjang saling berhadapan. Cermin. Akankah tulang rusukku, sama dengan milikmu? Sepanjang jodohku.

BALOK | panjang umurku x tinggi mimpiku x lebar pelukmu = peti mati ternyamanku. 

 LINGKARAN | jari jari ku, jari jarimu terpaut. Mengitari waktu. Mengelilingi bumi biru.

SIKU-SIKU | tanpamu aku diam, tanpamu, aku tak leluasa. Tanpamu aku kaku.

 TRAPESIUM | terperangkap aku, dalam ketidakaturanmu. Penjara sempurna


Tabung berisikan namamu tersebar di otak. Tunggu ia bermetamorfosa, hingga sayap muncul dan mengepak di balik tanda. Sementara itu, ijinkan kubangun istana, dengan bidang balok, trapesium, kotak, lingkaran dan segitiga. Dari keringat dan air mata.


Jakarta 18 Juli 2010

pagi buta- aliran kubisme. butuh kacamata