My Gratitude List 2012

Di penghujung hari pertama di Bulan Mei ini, saya akan mencoba mengikuti project #MagicalMay2012 yang dibuat oleh @Dear_Connie & @kikisuriki. Sebatas catatan komitmen, dimana saya akan mencoba menulis perjalanan dari proses pencarian jawaban & penyelesaian tantangan harian.

Oke #MagicalMay2012 #1 : Gratitude List: Tulis 10 hal yang kamu rasa pantas untuk kamu syukuri dalam hidupmu.

Huff. Gak tau kenapa hal yang nampaknya mudah ini sangat terlihat sulit bagi saya. Bukannya tidak mudah bersyukur, tapi ketika saya menelusuri kembali hal-hal yang saya syukuri, saya jadi teringat kembali pada masa dan proses yang telah saya jalani. Terus terang di beberapa bagian, saya cukup melewati beberapa hal yang berat. Yah bumbu bumbu hidup yang tajam lah. Tuh kan belum mulai nomor 1 aja udah mau nangis, nampaknya ini akan menjadi salah satu ‘pelepasan’, mencoba membuka diri dan juga jujur.

  1. Tentu, terima kasih saya untuk Romo & Ibu. Orang tua saya untuk segala pengorbanan, pelimpahan kasih, dan perjuangannya yang gak pernah selesai untuk membuat saya dan adik saya bahagia. Atas segala keringat, darah dan air mata mereka dalam membesarkan saya. Saya tumbuh dalam keluarga kecil yang sempat ‘dikecilkan’ dan di sana kami belajar membesarkan hati. Cukup sampai hati yang besar, jangan sampai berkepala besar. Hehe. Terima kasih melewatinya bersama, saya senang kami masih bersama. Sabar ya Romo & Ibu, kita bareng-bareng & pelan-pelan menciptakan kebahagiaan 🙂
  2. Pekerjaan yang baik. Ngerjain banyak side job sampe sampe keteteran >.<. Tapi kalau saya runut apa yang saya kerjakan dari kuliah – sekarang, yang saya cita-citakan dalam joblist terjalankan, serupa tapi tak sama. Kabar lebih baiknya, list yang ingin saya kerjakan masih banyak, saya yakin ke depannya saya bisa mewujudkan itu. Terima kasih ke diri saya sendiri yang maruk pengen ngerjain banyak hal dalam hidup.
  3. Bersyukur udah beli tanah dengan uang sendiri, walaupun kecil, dan agak minggir Jakarta. Tapi ini yang bikin orang tua tenang, nanti pelan-pelan bangun rumah. Ini adalah ketenangan bagi orang yang menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan berpindah-pindah dan tinggal di rumah kontrakan.
  4. Daya tahan tubuh (dan hati) yang tahan banting. Saya ini jarang sakit, alhamdulillah Ya Allah. Kalau hati *uhuk* kalo kebanting kayaknya saya tetep bisa meringis bahagia setelahnya, maksudnya berpura-pura tidak sakit. *eaaa*. Pokoknya saya bangga lah sama hati dan tubuh saya ini.
  5. Twitteran. Yak, keputusan tepat untuk menolak gaptek saat itu (2009) pas pindah ke Jakarta, kalo ga twitteran, mungkin saya ga akan kenal teman-teman baru yang memberi saya banyak hal seperti belajar nulis dan lalu sampe jadi buku (ini harusnya masuk point 5.a), kalo ga twitteran saya ga bisa kenalan ama banyak orang-orang yang saya kagumi yang tadinya ada di TV. Haha Twitter Addict! Serta makasih buat facebook, friendster, dan segala kegiatan dunia online lainnya. Ya alhamdulillah banyak positifnya sampai sekarang.
  6. Gak pernah capek untuk menikmati hal hal yang berbau Film, Seni Rupa, Teater, dan Musik. Ini yang bikin saya menghargai banyak hal dan memperhatikan detail.
  7. Udah bikin passpor, langkah pertama dari sekian banyak langkah nanti di benua benua lain. Amin.
  8. Sekarang ga bingung besok makannya gimana. Karena saya dulu pernah pada posisi, “semoga besok ada yang dimakan”.
  9. Teman dan sahabat yang baik dari jaman SMA – sekarang. Banyak kemudahan datang dari mereka.
  10. Tuhan, Semesta, dan Waktu. Terima kasih menciptakan dan membentuk saya seperti sekarang. Gak sabar juga lihat yang sudah disiapkan di depan.

Fyuuuh! It’s not easy.

Alhamdulillah. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. 🙂