Finally! My Schengen Visa!

Setelah seminggu lebih merasa gak tenang, tidur gak nyenyak, mules dan dag dig dug. Saya bisa lega sekarang. Karena Visa Schengen saya dikabulkaaaaaaan! Hooraaaaaay!

Visa Schengen
Ui Ui!

Gak tau kenapa pengajuan visa Schengen ini bikin saya keder. Karena kayaknya ini sih pertama kalinya saya ngurus apa apa cari tahu sendiri, biasanya sih ‘dicaritauin’ temen gituuu HAHAHA (pemalas). Contohnya waktu tahun 2012 ke Jepang, sudah ada Daniel (yang perfeksionis & praktis) & Goro (yang udah pernah ke negera tersebut), mereka dengan senang hati cari tahu tentang akomodasi di Jepang serta booking ini itu.

Etapi waktu ke Australia untuk pertama kali juga cari tahu sendiri sih hostel dan segala macemnya (tapi cuma 1 kota sih, Sydney aja). Cuma mungkin karena merasa uang yang dikeluarkan untuk rencana Euro Trip ini sudah agak melintirin rekening, saya jadi was was banget. Mana tiket saya ga bisa direfund karena beli promo. Belom lagi pas googling sering baca banyak yang ditolak pengajuan visanya >.<

Tiket saya beli di akhir tahun 2013 (Jkt- Paris – Roma- Jkt) dan baru bingung soal susun itinerary sekitar bulan Maret kemarin. Asli, saya dan Joni (temen traveling) bingung banget saat nyusun kita mau ke kota mana-mana aja, terlalu banyak tempat yang mau kita jelajahi, sementara terbatas sekali waktu serta yang terpenting ……..duit kita =)) ~ Setelah menyusun list kota impian masing-masing, ditambah referensi dari sahabat dan kerabat, akhirnya kami memutuskan untuk Euro Trip ke 5 negara, 6 kota, selama 20 hari (padahal masih banyak yang pengen dikunjungin, next plan deh sama suami #eaaa). Gak selesai di situ, kepusingan pun bertambah, kita harus booking dan menentukan penginapan serta transportasi antar negara tersebut.

AAAAAK, nyusun itinerary memang butuh ketelatenan dan ketenangan, karena kita sedang ga punya kedua hal tersebut (sibuk kantor & deadline hore) akhirnya kita minta tolong Kenny @KartuPos buat mencarikan penginapan dan akomodasi selama kami di sana #TerimaKasihKenny #JasamuTiadaTara :*

Kalo di traveling sebelumnya saya seringnya make hostel atau hotel.  Euro Trip kali ini lebih banyak menggunakan AirBnB, sebuah start up tempat komunitas dimana orang-orang menawarkan ruangan kosong di rumah atau apartmentnya sebagai tempat menginap. Akan jadi pengalaman pertama saya nih 😀

Screen Shot 2014-04-26 at 1.01.04 AM
Ui Ui!
Screen Shot 2014-04-26 at 1.01.32 AM
Ui Ui!

Kemudian tibalah saat pengajuan Visa Schengen, visa ini adalah visa khusus yang dapat dimiliki traveler untuk menjelajahi negara Uni Eropa (ada 25 negara kalo ga salah), jadi kita ga repot bikin visa di tiap negara kalo mau pindah pindah. Pengajuan saya untuk Visa Schengen ini lewat kedutaan Prancis, sebagai negara pertama yang saya kunjungi. 

Saya gak tau sih ya dulunya kalo bikin Visa Schengen gimana, tapi semenjak November 2013 kedutaan Prancis menunjuk TLS Contact sebagai perusahaan yang akan menerima berkas permohonan visa, ngecekin, ngajakin interview, ngurus administrasi, pas foto biometrik. Istilahnya kaya perantara gitu sih yaaa… mereka bakal ngasih tau kalo kita kurang ini itu, bahkan lewat websitenya, kita bisa liat status passpor & visa kita sekarang ada di tahap mana. Karena kita ga pake jasa agen buat ngurus visa, jadi ngerasain deh prosesinya secara langsung gimana. Kalo diliat pas di TLS sih, rata rata pada dibawa agen gitu, jadi yang diinterview agennya, si pemegang passpor kayanya dibutuhkan cuma buat foto biometrik  deh.

Berikut persyarata Visa Schengen lewat kedutaan Prancis ya:

  1. Formulir permohonan yang sudah diisi (berikut tautannya)  
  2. Passpor asli yang masih berlaku
  3. Pas Foto 3.5 x 4.5 cm dengan latar belakang putih
  4. Copy rekening/ tabungan selama 3 bulan ke belakang.
  5. Travel Insurance –> WAJIB! Ini adalah daftar perusahaan asuransi yang diakui & disarankan mereka. Kalo saya sih praktisnya beli online di sini (tergantung lama perjalanan, saya kemarin habis sekitar 600- 700rb)
  6. Surat Keterangan Kerja dari perusahaan tempat bekerja (ini sih supaya meyakinkan mereka kalo kita bakal balik ke Indonesia dan ga cari kerja di sana)
  7. Slip Gaji
  8. Bukti booking atau Tiket Pesawat PP
  9. Bukti booking penginapan di tiap negara
  10. Bukti booking tiket pesawat/ kereta kalo pindah negara.
  11. Kartu Keluarga, KTP

Setelahnya kita mengajukan jadwal interview bisa dipilih online, menyerahkan berkas + wawancara, foto biometrik. Biaya untuk Visa Schengen €60  + biaya administrasi TLS €35, siapkan 1,5 juta lah. 

Oiya mengenai harus ada berapa jumlah tabungan di rekening, ga musti harus ada 50 juta koook. Tapi yang pasti ada tabungan uang sejumlah pengeluaran rata rata harian x berapa lama kamu tinggal, misal 1 hari pengeluaran  70, kalo 20 hari saldo rekening minimum ada €1400.

Biasanya kalo ada berkas yang tidak lengkap, nanti pihak TLS akan menghubungi kekurangannya dan kita diminta mengantar berkas yang kurang ke kedutaan. Waktunya suka ajaib nih kadang, jadi daripada nantinya ribet kaya Joni yang bolak balik ke sono (karena kurang beberapa data), pastikan semua lengkap yah.

Well, masih ada waktu sekitar 2 minggu lagi untuk saya mempersiapkan segala sesuatunya. Doakan lancar sampai hari H dan selama di sana. Tunggu cerita-ceritanya yaaaa.

Cheeeers! 😀

Kantor TLScontact 
Menara Anugrah Lantai 3
Lingkar Mega Kuningan
Jakarta (disamping kedutaan Thailand)