Ada yang kukunya jadi cepet tumbuh saat sedang hamil? *angkat tangan. Nah semenjak hamil nih karena hormon kali ya, jadi kuku aku jadi cepet banget tumbuhnya. Sebagai orang yang #sukagigitkukuunite sebuah kenikmatan tersendiri sih kalo kuku cepet tumbuh gini hahaha jadi sering pengen gigitin terus X))).
Eits, tapi itu semua berubah sejak aku cari cari tahu artikel tentang kuku saat hamil, rupanya kita bisa cek kondisi kesehatan kehamilan lewat kuku loh.
- Permukaan kuku pucat & menggelembung ke atas: tanda dari kekurangan oksigen di darah atau tanda-tanda gangguan fungsi paru-paru.
- Ujung kuku pucat / melengkung ke arah luar: kemungkinan mengalami anemia, kekurangan zat besi (Fe), Vit C, asam folat dan protein.
- Kuku jadi lunak dan gampang patah: kemungkinan asupan kalsium (Ca) kurang.
- Kuku sangat tebal : tanda tanda ada gangguan sirkulasi darah/ jaringan-jaringan lain pada tubuh.
- Bantalan kuku kering, rapuh, gampang patah: tanda-tanda ada gangguan pada tiroid
- Kuku kuning atau ada guratan kuning tua di dasar: tanda gejala diabetes atau indikasi gangguan hati atau hepatitis yang disebabkan adanya gangguan bilirubin pada jaringan kulit
- Warna kuku lebih gelap daripada sebelumnya: Tanda awal kekuranganzat seng (Zn)
Sebenernya kondisi-kondisi di atas itu juga penting dicek saat lagi gak hamil juga sih. Jika ada indikasi seperti di atas, lebih baik sih cepet dikroscek ke dokter yah.
Nah pas cari-cari tau info lain tentang kuku, jadi mampir ke website ini deh. Dikupas habis soal kesehatan kuku! Jadi tau juga, negara kita ini kan tropis ya, tingkat kelembabannya itu bikin jamur gampang banget tumbuh dimana-mana, termasuk di kuku, namanya onikomikosis (penyakit jamur kuku). Secara statistik, setidaknya ada 30 juta orang di Indonesia terinfeksi jamur ini, masalahnya ada yang sadar ada juga yang engga, nah yang sadar pun kadang ga cepet mengatasinya dengan ke dokter karena dianggap sesuatu yang biasa/ sepele, gejalanya kuku berubah warna (kuning, keabuan hingga gelap), kuku menebal (brittles), hingga kuku patah dan retak di tahap parahnya yang bisa menyebabkan sakit. Rata rata jika menemukan gejala ini, kuku malah ditutupi dengan pakai sepatu tertutup (yang bikin tambah lembab) atau dipakein cat kuku.
Ibu aku, termasuk yang ga sadar punya gejala jamur kuku di jempol kakinya, dulu kirain karena kesandung gitu warnanya berubah, tapi ya rupanya itu gejala jamur kaki.
Jamur kuku itu ga cukup diobati dengan manicure atau pedicure, loh. Ini ada infographic berdasarkan survey & penelitian.
Udah deh, ijk STOP gigit2in kuku lagi kalo begini. Takutlaah, meskipun alhamdulillah kuku masih normal hanya jadi lebih cepet tumbuh, tapi takut kuman masuk ke tubuh dan ga higienis. Apalagi nanti kalo udah lahiran, akan megang-megang bayi. Kebersihan kuku harus sangat dijaga.
Buat yang udah punya gejala onikomikosis kaya di atas, saran aku segera atasi dengan pake obat khusus untuk jamur kaki, bukan jamur kulit ya, karena perawatannya berbeda. Dan rekomendasi aku adalah Emtrix, obat ini produk buatan Jerman dan bisa dibeli tanpa resep, bisa ditemukan di berbagai apotek modern, Guardian, Century, Watsons, Boston, K24, Kimia Farma, dll. Harga antara Rp. 200.000 – Rp. 230.000 bisa dipake hingga 3-4 bulan (tergantung jumlah kuku yang terkena indikasi ya).
Selain mengobati jamur kuku, Emtrix juga bisa dipakai untuk tindakan preventif (pencegahan), cukup dipakai 1x sehari di malam hari sebelum tidur. Bisa juga untuk menyehatkan jaringan kuku supaya tetap sehat dan terawat.
Sama halnya kulit wajah, kuku juga harus dijaga kebersihan dan kesehatannya, semoga infonya berguna yaaa 😀
More about the product