Mengajari Trah Merawat & Menjaga Area Privatnya

Halo halooo…

Kemarin baru baca berita lewat facebook kalau ada buku IPA SD yang dilaporkan karena berisi konten vulgar, pas aku baca-baca lagi di dalam buku itu isinya penjelasan anatomi tubuh manusia. Ya benar dooong itu konteks bukunya? bukan vulgar dooong? Dan semestinya, setiap anak memang berhak & wajib tahu tentang anatomi tubuh apalagi area privat. Katanya harus dijaga, masak info tentang area yang harus dijaga ga diinfokan sebenar-benarnya?

Apalagi dunia udah makin bikin ketar-ketir ya, karena itu aku dan suami merasa pendidikan seks sejak dini itu penting, termasuk mengajarkan Trah untuk tahu & menjaga ‘private parts’ nya dari sekarang.

Trah memang masih 1,5 tahun, lagi cerewet-cerewetnya dan fase menyerap semua kata-kata baru. Di fase ini yang aku coba tanamkan adalah, dia tau part-part intimate di tubuhnya seperti ‘penis’, dan bukan sebutan lain seperti ‘burung’ (karena takut mispersepsi dengan hewan burung). Bagian itu juga harus diajarkan sama seperti mengajarkan bagian tubuh mata, telinga, tangan, bibir dan kaki.

LRG_DSC06443.JPEG

Aku juga mengajarkan, meskipun dia masih kecil tapi dia harus tahu kalo mandi sebaiknya pintu ditutup dan ganti baju itu dilakukan di ruangan tertutup. Memang sih dia masih suka lari-lari kalo dipakein baju abis mandi (dengan kecepatan super kilat kalo lari ahahahaha), tapi terus-terus berulang aku selalu minta dia untuk kembali atau menutup area intimnya dengan handuk. Masih work in progress sih, still long way to go.

Oiya 1 lagi, meskipun si anak terlihat lucu banget– ampe- pingin- gigit pas lari-lari tanpa baju, kami selalu berusaha untuk tidak menertawakannya, karena takut Trah mempersepsikan kalo hal itu (lari lari telanjang) adalah sebuah hiburan. Jadi sebisa mungkin kita minta dia untuk cepet kembali ke ruangan supaya tidak malu kalo diliat orang-orang.

Setelah menjaga, yang tak kalah penting adalah merawat. Trah anak popok ngeeeettt dan pakai sedari lahir hehehe dan karena mamaknya ini doyan beli popok apa aja (mana yang lagi diskon) jadi diaper cream itu udah wajib banget ada di rumah dan di daily amenitiesnya Trah.

Kuncinya, tiap beli popok baru harus liat apakah bikin kulitnya rash? Jangan lupa dicatat reaksinya dan kita simpen buat histori dan biar ga lupa. Selain itu rajin ngolesin diaper rash setiap area bawah selesai dibersihkan dengan air puti atau tissue basah, karena fungsi diaper rash itu adalah sebagai perisai atau lapisan pelindung untuk melapisi kulit

LRG_DSC06449.JPEG

Beberapa waktu lalu aku dikirimin Sleek baby Antibacterial Diaper Cream. Paketnya lucu banget, ada boneka-bonekaanya. Bonekanya ini aku jadiin ‘model’ untuk ngajarin Trah belajar anatomi dan pelan2 ngajarin mana mana saja yang boleh dipegang orang lain

LRG_DSC06516.JPEG

LRG_DSC06445.JPEG

“ini pantat, yang boleh megang Cuma mama, papa, mbak ama dokter yaaaaa”

Kurang lebih gitu laah. Hehe gitu aja dulu, nanti makin gede kita jelasinnya harus lebih pinter lagi X)) (brb belajar dulu)

Aku pengguna Sleek baby juga sih, produk yang sering aku beli adalah untuk deterjen bayi dan untuk mencuci botolnya dia. Namanya juga Ibu yaaa… kita lekat banget sama rasa khawatir jadi yang dipilih kalo bisa yang anti bacterial dan aman buat anak. Nah Sleek baby Anti Bacterial Diaper Cream ini memenuhi kriteria-kriteria yang dicari oleh para Ibu dari newborn ampe toddler karena mengandung bahan-bahan alami natural terbaik, al:

  • Ekstrak daun olive, untuk melindungi kulit dari bakteri yang menyebabkan iritasi.
  • Chamomile dan Ekstrak Bunga Matahari: Natural anti- irrirant yang efektif untuk mengurangi kemerahan
  • Ekstrakt Alpukat, Shea Butter dan Argan Oil: Natural moisturizer yang menjaga kulit bayi tetap lembut
  • Bisa untuk newborn (0+) dengan tingkat pH 5.5
  • dermatologically dan clinically tested yang terbukti mencegah dan menyembuhkan ruam popok dan 100% terbukti melindungi dan membunuh bakteri seperti Staphylococcus Aureus, Pseudomonas Aeruginosa, Escherichia Coli, Candida Albicans.

Dengan kandungan-kandungan itu, Sleek baby Diaper Cream ini efektif untuk cegah dan atasi ruam. Oiya, kalo mencoba produk untuk anak, jangan lupa untuk cobain ke kulit kita dulu yaa.. Mungkin memang kulit kita tidak se-sensitif kulit anak, tapi at least kita bisa tau teksturnya dan wanginya dan bisa ngira-ngira kalo kita pakaikan ke anak.

LRG_DSC06502.JPEG

Saat aku coba, cukup meresap dengan cepat ke tangan dan yang aku suka adalah wanginya yang ga lembut-lembut samar yang bagiku malah bagus, karena aku ga suka wangi yang terlalu dominan di produk bayi. Dan pastinya produk ini membuat aku ga khawatir lagi untuk menjaga area bawah Trah agar bebas dari bakteri atau diaper rash.

Jadi… yuk kita edukasi anak dan lingkungan untuk sama-sama saling menjaga, menghormati, merawat tubuhnya, sedini mungkin. 🙂

LRG_DSC06525.JPEG

cropped-cropped-carouselofmemories1.png

http://www.rahneputri.com