Mengunjungi Tanah Suci

Saya baru saja melakukan Religius Trip, Umroh selama 11 hari bersama Ibu. Alhamdulillah, tahun ini saya bisa mewujudkan mimpi Ibu saya pergi ke luar negeri dan menginjakkan kaki di tanah suci. Kalo tahun lalu saya bikin passport dan mengenalkan kaki ke negara lain, maka tahun ini giliran Ibu saya.

Setelah sempat mengganti biro tour umroh, akhirnya pada tanggal 7 Juni kemarin saya berangkat juga bersama 32 jamaah lainnya. Kita menggunakan Kuwait Airways dengan rute Jakarta – KL (transit 1 jam) – Kuwait – Madinah.  Ini perjalanan saya yang terjauh secara jam terbang, apalagi Ibu, ini yang pertama kalinya bagi dia. Oiya, saran saya, meskipun gak mabok udara, tapi konsumsilah Antimo. Enak, tidur mulu di perjalanan :))

Selingan. waktu transit di Kuwait sempat ngobrol dengan ‘stranger’, seorang Ibu Ibu asal Manila yang 26 tahun keliling dunia, suka pindah pindah. Saya sempet ceritain Indonesia dan dia kaget dengan $1000 dia bisa dapet apa aja di Indonesia, murah katanya. Jadi saya diminta bikin list “Must Visit Places In Indonesia” dan dia mau menghubungi kalo tahun depan jadi ke Indonesia. Anywaaay, dia menebak umur aku 18 tahun masaaaa :’) :’) *langsung jungkir balik di Kuwait Airport*. Duh pengen deh kaya Ibu Ibu ini, menghabiskan waktunya untuk menjelajah tempat tempat baru. Semoga bisa ketularan dia.

Oke, sampailah kita di Madinah sekitar Dhuhur waktu setempat, kita sudah dijemput oleh Ustadz yang akan membimbing kita selama umroh dan disambut dengan suhu 40 derajat celcius. Katanya ini sih masih “hangat”, dibanding nanti di Mekkah :)). Sempet diceritain juga, katanya sekarang agak susah kalo jadi ustadz yang nemenin rombongan umroh atau Haji di sana, karena sekarang dibatasin, malah desas desusnya nanti semua akan digantikan dengan orang dari Arab sendiri. Benar atau tidaknya, Wallahualam.

Kita menginap di Mubarak Silver Hotel, deket banget ama Masjid Nabawi, tinggal nyebrang dan ngelewatin jalan dikit. Sekitar 150 m lah, eh iya di belakang hotel juga ada lapangan yang penuh dengan burung burung merpati 😀

image

Madinah (Day 1 – 4)

Rasullullah SAW. “Satu kali sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi), lebih besar pahalanya dari seribu kali sholat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram”

 

Di malam pertama di Madinnah ini, selain shalat wajib di Masjid, kita akan melaksanakan Raudah. Raudah adalah sebuah tempat yang terletak diantara Makam Nabi (dulunya kamar beliau) dengan Mihrab (tempat Imam memimpin Shalat), ditandai dengan warna karpet yang berbeda dengan seluruh karpet di Masjid (berwarna hijau). Kata Ustadzah yang membimbing kami, Raudah ini juga disebut “Taman Surga”, ketika nanti datang hari Kiamat, Raudah tidak akan hancur dan akan diangkat ke surga. Jadi secara tidak langsung, saat sholat di sini, dahi kita menyentuh tanah surga :’) (merinding)

image

Tempat ini adalah salah satu tempat yang mustajab, sehingga butuh perjuangan kalau mau beribadah di sini. Terlebih lagi untuk perempuan karena tempat ini dibuka hanya di jam jam tertentu, beda dengan laki laki karena dibuka 24 jam. Bayangkan aja puluhan atau bahkan ratusan ribu jamaah pasti akan berebut beribadah di sini.

Untuk Perempuan, Raudah dibuka di jam jam berikut:

  • Duha, antara pukul 7.30 WAS sampai pukul 11.00
  • Usai Zuhur mulai pukul 14.00 hingga pukul 15.00 .
  • Setelah salat Isya mulai pukul 21.00-23.00 WAS
  • Masuk melalui pintu 25 atau 29

Tak merasa lelah dari perjalanan yang panjang, jamaah perempuan memilih untuk Raudah setelah Isya. Alhamdulillah, setelah menunggu selama beberapa jam, diberi kelancaran. Walaupun tempat sangat amat ramai, tapi saya, Ibu bersama rombongan lain langsung dapat tempat paling depan, barisan pertama. Bahkan bisa sholat sampai 3 kali. Shalat sunnah, sholat hajat, sholat taubat. Alhamdulillah bangeeet, abis denger cerita tuh bakalan serem di Raudah, karena rebutan, banyak yang bakal keinjek kepalanya, kesenggol dan lain lain. Saya udah takut aja, tapi diberi kelancaran :’)

 Pas Raudah, aduuuuh itu kebayang semua dosa dosa saya pas sholat Taubat, tak henti henti meminta ampun atas dosa, dan saat sholat Hajat juga berdoa untuk semua yang mengganjal dan diharapkan sama hati. Pas sholat ini air mata ngucuuuuuurr mulu, terharu dan merasa berkah sekali hidup ini. Tak luput, mendoakan juga orang tua, saudara, eyang, dan teman teman yang saya kasihi. Semoga dikabulkan oleh Allah ya, Amin 🙂

Karena kita bertinggal di Madinah selama 4 hari, diusahakan untuk selalu Shalat di sini, toh juga deket tinggal jalan kaki dari Hotel. Karena barang siapa yang sholat di Masjid Nabawi, pahalanya akan dilipatgandakan 1000x lipat dibanding Masjid lainnya (kecuali Masjidil Haram). Beuuuh gimana aku ga semangaaaat :)) *ngejar pahala*

Setiap sholat di waktu yang berbeda, saya kian mengagumi keindahan Masjid ini. Setelah Shubuh, di pelataran Masjid ada tiang tiang yang ternyata akan dibuka saat matahari terbit sehingga membentuk payung yang melindungi para jamaah agar tidak kepanasan. Cantik sekali.

Beberapa foto yang sempat saya ambil di luar masjid

image

imageimage

Di dalamnya? Tak kalah cantik. Saya kagum sekali dengan arsitekturnya. Berdiri kokoh pilar pilar bundar ini di bagian kakinya dipasang ventilasi yang ngalirin hawa sejuk. Banyak lampu hias yang dilapis emas juga. Mahakarya arsitektur Islam nih. ❤ ❤ ❤

imageimage

Selama di Madinah, rombongan kami diajak juga berziarah dan mengunjungi tempat lainnya. Masjid Quba, ini adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah pas hijrah dari Mekkah ke Madinnah. Masjidnya putih. Sangat cantik sekali.

image

Kita juga mengunjungi lembah tempat perang Uhud, (lupa namanya), trus ke Kebun Kurma, di sini kita belanja kurma (yaiyyalah masak belanja bulanan) dan coklat coklatan, oiya aku sempet beli bubuk kurma muda, katanya ini dipercaya bisa memperlancar mendapat momongan, langsung deh saya beli buat oleh oleh ke temen yang lagi memprogram punya anak.

Oiya kita juga mampir ke percetakan Al Qur’an terbesar di dunia, sayang kita yang perempuan tidak diperbolehkan masuk, jadi cuma laki laki. Yah jadinya sambil nunggu, saya mah foto foto di luar.

image
image

Tibalah malam terakhir di Madinah, besok pagi saya akan beranjak ke Mekkah dan melaksanakan Umroh.  Saya dan Ibu memilih untuk Sholat di pelataran. Langit yang sangat cantik kala itu, senja yang akan selalu dirindukan.

image

Mekkah (day 5 – last day)

Sebelum memasuki Mekkah dan menjalankan Umroh, sebelumnya para jamaah harus melaksanakan Miqat (niat berumroh). Untuk rute dari Madinah, Miqat ini dilakukan di Bir Ali, tidak jauh dari Hotel Madinah. Nah ini dimulai nih deg degannya. Setelah niat, kita harus menghindari larangan larangan umroh. Jadi abis niat kita gak boleh memotong kuku (aduuuh aku kan suka gigit gigit kuku ya), memotong rambut / mencabut bulu badan (garuk garuk juga dihindari), memakai wangi2an, pelembab / alat kosmetik yang melapisi kulit, membunuh binatang. berkelahi dll. Semua itu harus dihindari sampai selesai umroh. Ini beberapa foto di Bir Ali.

imageimage

Setelah sampai di Mekkah, sempat dijelaskan oleh Ustadz pembimbing, saat ini sedang berlangsung renovasi dan pelebaran Masjidil Haram, banyak hotel hotel yang diratakan dengan tanah. Jadi lagi … agak sedikit berantakan dan berdebu.

image

Hotel yang kita tempati aja dalam jangka waktu 3 bulan nanti akan diruntuhin juga, jadi sekarang susah mencari hotel, adapun jauh sekali. Untung rombongan kami dapet hotel yang lokasinya 150 m dari Masjidil Haram, Alhamdulillaaaaah. Tapi emang sangat berdebu sekali sih Mekkah kemarin, belum lagi suhu yang mencapai 48 derajat di kala siang hari. Tapi anehnya, saya ga keringetan gitu, gak kayak kalo kepanasan nunggu bus di Blok M atau Harmoni gituuu XD. Cuma emang sih, kulit jadi kering  banget dan bibir ini pecah pecah. Yang mau menjalankan umroh, bawa lipbalm, sunblock, pelembab, dan face spray ya. Saya juga selama di sana seringnya make cadar, rupanya nyaman sekali make cadar karena melindungi wajah dari matahari.

Ini saat saat pertama saya sholat di Masjidil Haram nih, karena ga keburu, jadinya kebagiannya di pelataran depan. Beratapkan langit. Subhanallah sekali rasanya

image
image

Kalau di Masjid Nabawi pahalanya 1000x lipat, di Masjidil Haram itu 100.000x lipat. Uwaaaaaaahhhh. Kesempatan ini ga boleh disia-siakan. Ngejar pahala gituuu…. Semangat banget lah untuk beribadah saat di sana.

Setelah Sholat Maghrib, tibalah saat kita untuk melakukan umroh. Jantung ini berdebaaaaaaar, ya ampuuun, akhirnya aku bisa masuk ke Masjidil Haram dan melihat Ka’bah, selama ini liat cuma di video adzan aja di tipi tipi atau foto di google. Begitu masuk lewat Gate 01, kami melawan arus para jamaah yang baru selesai sholat dari dalam keluar, ramai sekali. Oiya, kalo di sini, jika kulit bersentuhan dengan lawan jenis, maka wudhunya engga batal, karena tempat ini akan terus penuh. Ga ibadah ibadah kalo wudhunya batal dan harus mensucikan diri lagi.

Ketika berjalan memasuki Masjidil Haram, dari kejauhan saya melihat langsung Ka’bah. Deg deg ser hati ini. Dan akhirnya saya melihatnyaaaa :’D

Kemudian saya bersama rombongan bersama sama melakukan Tawaf, saya memegang erat Ibu saya takut terlepas dari circle. Seperti pusaran, tempat itu dipenuhi oleh banyak orang dari bermacam macam negara. Tidak semuanya mempunyai kultur yang sama ketimuran seperti kita, banyak yang saling mendorong dan saling mendesak. Belum lagi yang ingin mencium Hajar Aswad. Tapi, kembali saya mengucap Alhamdulillah… Tawaf lancar dan selesai dengan penu haru dan syukur. Setelahnya kita mengikuti proses selanjutnya, Sai dari Safa ke Marwah, dan kemudian Tahalul. Oiya saat melakukan tawaf, sai, saya memang gak hapal bacaannya, jadi saya membawa buku doa dan saya pun membaca artinya dalam bahasa Indonesia. Jadi saya lebih bisa memahami dan memaknai ibadah yang saya lakukan. Rasanya lebih “nyess” gitu

Lagi lagi di Mekkah saya mengagumi arsitektur Islam, kalau Masjid Nabawi ini cantik dan romantis, bangunan Masjidil Haram nampak sangat gagah di mata saya, terlepas sedang banyaknya crane yang merenovasi satu sisi.

 Ini beberapa foto yang saya dapatkan di dalam 🙂

image
imageimage

Umroh ini emang dipenuhi dengan ibadah, jalan jalan, makan, tidur. Berulang terus selama berhari hari. Gimana gak betah di sana? :))

Saat di Mekkah, kita juga sempet jalan jalan ke Padang Arafah, melihat tempat tenda para jamaah Haji kalau musimnya nanti. Oiya kita juga trus ke Jabal Rahmah, ini adalah tempat monumen cinta Adam & Hawa, di sini tempat mereka dipertemukan saat terpisah ketika diturunkan ke bumi dari surga karena memakan buah khuldi. Katanyaa di sini juga tempat yang baik untuk mendoakan pasangan, keluarga, atau juga yang *ehem* ingin menemukan jodohnya *langsung komat kamit depan monumen*. Tapi sayang, entah sapa yang memulai monumen ini penuh dengan coret2an nama. Huhuhu jangan ditiru yaa. Ada juga yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, bawa bawa spidol, ntar pas kita udah nulis nama, ditarikin 10 real per orang.

image

image

image

Tak terasa, kita udah harus mengakhiri perjalanan Umroh, sebelum ke bandara, kita sempat mengunjungi Masjid terapung dan makan siang menghadap laut merah. Setelahnya kami kembali ke tanah air dengan transit di Kuwait. Ohiya, saat di Kuwait – Jakarta, tak hanya kami yang rindu keluarga di rumah, pesawat juga penuh dengan para TKI di Kuwait yang pulang ke Indonesia setelah sekian lama. Senang rasanya aku ngeliat wajah mereka di ruang tunggu, wajah sumringah akan ketemu dengan istri, anak, keluarga. Saat mendarat tuh mereka sampe tepuk tangan dan teriak “Bendera merah putih” gitu… mengharukan. :’D

Alhamdulillah, perjalanan yang menyenangkan, saya bertemu keluarga baru di rombongan. Ada sepasang suami istri yang sudah cukup berusia tapi selalu berdua dan saling menunggu kalau sholat. Ada Eyang berusia delapan puluhan yang datang bersama putra bungsunya, suatu saat eyang ini nyasar jalan pulang karena salah gate, dia hilang dari Dhuhur – menjelang Isya, tapi alhamdulillah diantar oleh petugas kebersihan yang orang Indonesia. Semuanya baiiiiik sekali, saya disayang kaya anak sendiri, ada juga Nenek yang mengingatkan saya sama Eyang saya yang udah meninggal.

Dan saat saya menoleh ke Ibu saya, dia tersenyum bahagia dengan perjalanan umroh ini. When you helped someone to make their dream come true ……. it’s really priceless. Semoga nanti saya bisa ajak Ayah & Adik saya nyusul ke sana ya…. serta menjalankan ibadah Haji dan untuk kalian juga, semoga bisa mengunjungi tanah suci suatu nanti, ya. Amin.

image

Tips untuk kalian yang mau umroh:

  1. Pilih tour yang berpengalaman, banyak kejadian yang berangkatnya mundur-mundur, dan gak sesuai itinerary gitu.
  2. Tanya detail lokasi masjid saat di Madinnah & Mekkah, usahakan lokasi hotel tidak lebih dari 300m. Karena kita di sana selalu jalan kaki dan bolak balik, serta panas.
  3. Gunakan cadar saat di sana, selain melindungi dari panas, juga supaya tidak terlalu menarik perhatian, karena pria pria Arab (yang pedagang kebanyakan) itu kalo liatin cewek kadang agak gimana gitu. Tidak perlu dandan yang berlebihan juga.
  4. Bawa face spray, sunblock, lip balm. Tapi katanya sih, mending beli pas di sana, karena kandungannya memang disesuaikan dengan suhu dan iklim di sana, daripada kita bawa yang settingan negara tropis.
  5. Berhati hati dengan barang bawaan, selalu waspada. Kita memang ada di masjid, tamu Allah, tapi banyak juga pihak pihak yang mengambil kesempatan.
  6. Bawa perlengkapan mandi pribadi.
  7. Bawa obat obatan dan vitamin.

Semoga bermanfaat 😀

NB: Foto foto lain bisa dicek di IG