Tahun 2017 lalu, banyak hal hal yang saya lakukan ke tubuh saya, karena memang udah bertekad ingin memanjakan diri demi nge-boost kembali percaya diri. Self love, ceunah. Nah di penghujung 2017, saya mencoba menengok kembali kondisi gigi.
Saya tadinya berbehel dan dilepas di tahun 2014 an waktu mau nikah, tapi itu lepas bagian atas doang, jadi masih nyisa tuh bagian bawahnya. Kemarin memutuskan pengen dilepas aja sekalian tuh behel bagian bawah (istilah kedokterannya ‘debonding’) karena emang udah ga ada faedahnya, kawatnya aja udah pada ilang-ilang >.<. Mana bracket biar gigi rapih terus juga ga dipake, alhasil gigi saya renggang-renggang kaya madam Madonna, yaudahlah yaaa.

Yak akhirnya setelah tanya sana sini harga proses ‘debonding’, harga paling bersahabat adalah di Smile Concept Kemang, nah baca-baca blog dari Sefiin tentang Teeth Whitening, mereka menawarkan treatment yang sama, biar sekalian gitu abis debonding behel mutihin gigi sekalian, biar senyumnya lebih cerah menyongsong tahun baru hehehe.
Tibalah saya di klink gigi tersebut. Tempatnya kecil tapi cukup hangat, begitu masuk, yang menyorot perhatian saya adalah ada playground mini dan ruang menyusui, padahal tempatnya ya ga luas tapi mereka memikirkan hal ini, thoughtful banget buat ibu-ibu yaaaa, saya langsung kasih poin A untuk klinik ini hahaha (padahal belum ngerasain servicenya ya XD)

Tau tempatnya begini, saya ngajak Trah deeehh.
Nah, tibalah nih saat saat say bye bye sama behel (bagian bawah) yang menemani saya selama 5 tahun terakhir. Nah karena berniat untuk Teeth Whitening, saya konsul dulu sama mas dokternya. Dokternya masih muda dan kayanya dia suka nyanyi paduan suara deh, abis bagus suaranya (lah). Karena saya lagi rawat syaraf gigi geraham atas belakang, mau tanya dulu apakah Teeth Whitening ini aman untuk dilakukan dengan kondisi gigi seperti itu? dan katanya gak apa apa karena Teeth Whitening ini hanya di bagian ‘smile line’ saja.
Proses pemutihan gigi ini pada dasarnya adalah menghapus noda yang nempel di permukaan gigi, tanpa merusak struktur kristal lapisan di gigi kita. Prosesnya sendiri sebenernya cukup cepet deh, sekitar 20 – 30 menit, tapi proses oksidasinya masih akan beberapa hari ke depan jadi si dokter menyarankan saya untuk ga minum teh/ kopi atau yang berwarna terlebih dahulu.
Oke, proses whitening berlangsuuuuung. Ini adalah langkah-langkahnya
Pertama, gigi kita akan discaling terlebih dahulu, well karena saya ini langganan banget bolak balik ke dokter gigi jadi proses ini udah sangat familiar. Scaling gigi adalah proses pembersihan karang gigi, Sebaiknya proses scaling ini dilakukan 6 bulan atau setahun sekali lah, karena partikel makanan yang menyisa dan tidak terjangkau oleh sikat gigi ini lama lama bisa mengeras dan menjadi karang gigi, lama lama gigi bisa jadi kuning, atau bahkan gusi membengkak, kalo udah bengkak takutnya jadi tempat kuman berkembang biak.
Kedua, setelah discaling, gigi akan dipoles terlebih dulu, istilahnya adalah ‘polishing’. Proses penghalusan gigi atau ‘polishing’ ini dilakukan karena tindakan ‘scaling’ sebenernya bisa membuat gigi menjadi kasar, jadi dialusin lagi. Istilah pertukangannya ini seperti diamplas gitu lah biar alus lagi hehehe.

Ketiga, setelahnya, gigi saya dipasang cheek retractor, ini biar selama proses whitening, saya bisa mangap terus gitu. Kalo yang udah pernah pake kawat atau behel, ini mah udah biasa ya… masih inget dulu pas mau nyetak kondisi gusi gigi disuruh mangap terus berpuluh-puluh menit, sekarang aja udah canggih ada ginian hahaha.
Memasuki prosesi bleaching, saya udah mulai memakai kacamata merah untuk melindungi mata. Kemudian bagian gusi dilindungi oleh semacam gel berwarna biru, namanya ‘gum barrier’, supaya cairan bleaching ga rembes ke gusinya. Kalopun memang kena, efeknya biasanya gusi akan jadi putih tapi untuk sementara aja.
Setelabhnya, mulai deh gigi diberi cairan bleaching dan kemudian disinar. Kata dokter, proses bleaching ini sekitar 15 menit dan efeknya di tiap orang akan berbeda-beda, tergantung kondisi masing-masing. Ada yang nyut-nyutan banget, ada yang biasa aja. Nah, pas dikasih tau ini saya sebenernya aga deg degan sih karena saya tergolong punya gigi sensitif, takut ga kuat. Si dokter menenangkan lagi, kalo memang nyerinya tak tertahankan, bisa angkat tangan dan nanti akan dibantu oleh dokter. (karena kondisinya kan kita ga bisa ngomong bok, lha wong serongga mulut dipasang alat hehe)

Nah, jujur saya lupa alat ini namanya apa, nah nyerinya keluarnya ya saat proses ini sih, tapi cuma di gigi kiri bagian bawah. So far masih bisa ditahan sih rasa nyut-nyutannya karena setelah 5 menit, langsung nyerinya mereda. Rasa nyerinya tuh kaya sakit gigi gitu deh.
Proses ini cuma 15 menit aja.
Begitu selesai, udah deh langsung dicabut gum barriernya dan diliat hasilnya. Dan woooow, gigiku lebih putih 4 tingkat looh :)) ekinclooong.
Saya disarankan untuk tidak minum teh atau kopi atau konsumsi yang terlalu berwarna sekitar 3 hari karena proses oksidasi masih berjalan. Ohiya, Teeth Whitening ini ga permanen ya, karena ya tergantung pola makan dan pola hidup juga. Paling ga bleaching ini bertahan sekitar 1 – 1,5 tahun di kondisi ideal. Tapi, kalo misal merokok dan makan makanan yang berwarna dan ga rajin merawat gigi, ya bisa lebih cepat dari itu sih.
Karena belum pernah punya pengalaman Teeth Whitening di tempat lain, saya ga punya perbandingan ya, tapi yang saya rasakan di Smile Concept Kemang ini, staff dan dokternya ramah, tempatnya rapih dan child friendly (i’m sold for lactation room & playground).
Kalo saya tengok ke instagramnya @smileconcept_id juga ada pasien anak-anak juga, next pengen ngajak Trah cek di sana. Oiya, lokasinya ada di
Wisma Surya Kemang
Jl. Kemang Raya No.33, RT.13/RW.1
Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
No. Telp: (021) 22707137
Buat yang mau nyobain, harga treatment ini berkisar di 2,8 juta. Yak, sekian pengalaman saya, dan kalo ditanya apakah berhasil ngeboost rasa pede? Iya lahhh. Somehow kalo gigi putih gini jadi pengen senyum terus bawaannya.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya yaa
Keyennnnnnn 🙂
LikeLike