Ini semua dimulai ketika pada tahun lalu aku merasakan anxious yang lumayan bikin diri tuh stress dan senggol bacok mode on. Rasanya ada bagian dari diri yang mati. Jalanin hari kaya jalanin aja. Aku bisa merekam aku dalam 1 hari dan keesokannya aku seperti memutar rekaman itu saja karena yang aku rasakan kurang lebih sama.
Tapi kalo ditanya maunya apa? Ga tau juga harus jawab apa, ga tau juga harus gimana?
Tiba tiba sering nangis
Tiba tiba sering gampang kesel sama Trah
Tiba tiba sering iri kalo melihat orang lain
Tiba tiba sering merasa diri ga worthy
Padahal, hidup ya lumayan sedang baik-baik saja. Suami yang pengertian, anak yang sehat, pintar dan lucu, project-project kerjaan yang menyenangkan. Seneng banget kalo sama mereka ……..
…… tapi ketika aku sendiri lagi, perasaan itu muncul lagi. Aku bahkan sempat kaya males banget mau berinteraksi di social media, aku mau hapus akun. Males banget bikin konten. Kaya ngapain sih aku bikin-bikin ginian?
Aku rutin ngobrol sama suami, ngobrol dengan konsultan, baca buku, dan juga ngobrol ke diri sendiri lewat mindful analysis. Dan pada sebuah pertanyaan mengenai mimpi….. aku terhenyak dan menangis, karena aku ga bisa menuliskan satu pun…. aku ga punya mimpi.
Aku masih ingat Rahne yang kuliah punya banyak banget mimpi, salah satunya kerja di Jakarta. Nah sekarang itu sudah terwujud, lalu apa? Aku menyadari bahwa aku sedang di titik tidak berani bermimpi. Tidak punya tujuan dalam hidup.
Sering muncul foto throwback di instagram atau facebook “xx years ago” – selain melihat rahne yang lebih langsing haha…. tapi aku melihat semangat dan passion dari Rahne itu. Dan aku ingin kembali menjadi Rahne yang seperti itu. Rahne yang bersemangat mengejar mimpi. Rahne yang hidup.
Dan ini tuh bukan aku. Tapi aku yang seperti apa sih yang aku cari? Rahne seperti apa yang aku inginkan?
Aku ikutan training self discovery Asia Works dan sering banget ngobrol terbuka sama Yogas. Lalu kita buat exercise kecil-kecilan. Membuat list hal hal yang meresonansi diri : tentang object-object yang aku suka, orang-orang yang kalo ketemu mereka aku bersemangat, menuliskan campaign atau gerakan-gerakan yang aku ingin berkontribusi. Dan dari semua hal yang ditulis itu, aku punya benang merah: ingin belajar dan tumbuh bersama perempuan-perempuan di sekitar. Empowering women adalah hal yang bikin aku jadi excited! Aku suka banget kalo dapat kerjaan sebagai tamu atau narasumber, kemudian sharing dan ngobrol dengan perempuan-perempuan lain. Aku bersemangat untuk menjunjung kesetaraan untuk hak-hak perempuan.
I’m all for womenhood! Jadi aku ingin menciptakan ruang aman buat sesama untuk saling berbicara, saling belajar, saling mendengarkan, saling bertukar pikiran, saling merasakan.
Jadi aku mengganti format #PiknikAsik yang aku buat dengan #BisikRahne. Kalo dulu #PiknikAsik adalah kopdar tanpa tema. Pada #BisikRahne akan selalu ada tema yang sesuai dengan kehidupan. Jadi setiap orang punya niat yang sama ketika datang.
#BisikRahne 1 di Bintaro Exchange : Self Love
Ngobrolin dan sharing soal self love ❤️ . Yang aku highlight banget, dari sesi sharing self love kemarin, salah satu asumsinya karena kita memang dari kecil tidak terbiasa untuk terbuka dan menghargai diri sendiri.
#BisikRahne 2 di Taman Menteng : Memahami diri & Orang lain
Temanya memahami diri dan orang lain. Yang kami lakukan saat itu kami belajar mendengarkan teman-teman yang datang. Menanyakan apa yang mereka rasakan. Apa mimpi mereka. Dari pertanyaan sederhana, tapi ketika dijawab menggunakan hati dan meninggalkan image…. sungguh indah sekali.
#BisikRahne 3 Di Taman Langsat : Self Confidence & Self Acceptance
Temanya self confidence & self acceptance. Setelah sekian lama ga ke Taman Langsat.. aku beneran takjub banget karena tempat ini sungguh cantiiikkkkkkk sekali. kolam teratai makin menawan.
#BisikRahne 4 bersama Grace Melia : Re-connecting With Inner Child
Saat tau @grace.melia ke Jakarta, aku langsung pinang untuk ga sekedar hadir, tapi juga barengan ngisi acara itu. Ga tau napa pengen ngajak karena aku merasa Gesi ini orangnya real, inspiring, dan aku suka sekali sama tulisan dan pemikirannya.
Aku senang banget saat teman-teman yang hadir merasa terbantu dan menyadari banyak hal lewat #BisikRahne, tujuan aku membuatnya memang ingin untuk terus belajar, berbagi, serta menciptakan ruang buat sekitar, terlebih perempuan untuk memahami dan menyayangi diri.
#BisikRahne 5 bersama Nessa dari Rumah Remedi : The Art Of Letting Go
Tadinya bingung mau ajak siapa ya? Terus aku ingat kalo Bumi pernah mengenalkan aku pada Nessa dan kita ingin ‘bikin bikin sesuatu’ bareng-bareng. Aku beranikan untuk ngobrol dan menelpon dia meskipun belom pernah ketemuan.
Dari yang aku pernah alami, melepaskan itu kadang jadi sesuatu yang memang diinginkan dan tidak. Bagaimana sih ’melepaskan’ yang nyaman? Jujur ga tau juga. Selama ini kadang sering berhadapan dengan ga ikhlas, berat dan lain sebagainya.
Bersama Nessa, kita melakukan grounding, ngobrol santai dan latihan bareng. Nessa berbagi sebuah exercise yang bernama EFT (Emotional Freedom Technique) an emotional version of accupuncture without needles. Bisa membantu dalam banyak hal: saat kesal, saat fobia melanda, saat depresi dll.
#BisikRahne 6 bersama Adjie Santosoputro : Belajar Mencintai Diri Sendiri
Mas Aji sendiri ini aku kenal saat masih piknik asik, di Taman Langsat juga. Ngobrol banyak seputar mencintai diri sendiri dan aku setuju dengan apa yang menjadi higlight hari itu, untuk mencintai diri sendiri adalah sama seperti ketika mau pacaran dengan orang lain : Temui (buat waktu untuk bertemu dengan diri, bisa dilakukan dengan hening), Kenali (dengan ngobrol, mengenali emosi yang dirasakan, yang ditakutkan dll), Terima (menerima semua itu dan berterima kasih pada diri)
Sudah 6x, apakah masih akan melanjutkan lagi? Tentu sajaaaaaaaa. Aku seneng banget dapet banyak cerita dari temen-temen yang hadir kalau mereka merasa nyaman dengan sesi #BisikRahne. Mereka merasa terbantu dan menyadari tentang banyak hal. Mereka belajar untuk mendapat perspektif baru akan sesuatu. Bahkan ada yang akhirnya berteman dan ngumpul-ngumpul selepas #BisikRahne.
Dan dengan aku membuat ini, aku merasa aku hidup lagi aja gitu. Aku mendapat energi yang luar biasa di setiap sesi yang dilakukan. Ketika aku punya misi, punya tujuan, aku menemukan gairah dan menjalani hidup yang berwarna. Aku masih terus melatih diri untuk ga cuma punya mimpi, tapi juga belajar mewujudkan, dan menerima semua proses. Hidup itu berjalan. Kenali diri dan bergeraklah.
Masih di minggu-minggu hari Kartini. Aku melihat apa yang aku lakukan, meskipun kecil-kecilan ini mempunyai misi untuk mendorong, mendukung, memberdayakan perempuan untuk menjadi diri yang lebih baik, Dengan berani bersuara. Menyediakan telinga. Mendukung tanpa menghakimi. Adalah bentuk emansipasi secara konkrit yang bisa aku lakukan untuk para perempuan yang ada di sekitar aku. Semoga niat aku ini bisa sampai dan terkenang ❤️ .
Insya allah aku akan bikin rutin setiap bulannya. Jadi jangan lupa untuk turn on notification di Instagram, karena setiap sesi ingin intimate jadi hanya max untuk 10 orang. Tulis di comment ya mau dengan tema siapa dan mungkin mengajak narasumber lain yang bisa ikutan sharing dan cerita.
See you!