Udah mau memasuki bulan Desember a.k.a bulan ke dua belas a.k.a penghujung tahun. Sebentar lagi ganti ke 2014. Usia pastinya bertambah. Pengalaman bertambah. Cerita hidup bertambah. Rencana juga (banyak) bertambah. Tapi tabungan?
Saat ini saya berusia 27 tahun. Saya bangga dan bersyukur sih di usia segini saya benar-benar bisa mentasbihkan diri sebagai perempuan yang mandiri. Saya sudah punya kendaraan pribadi, Clementine (vespa saya yang menemani saya sehari-hari), rumah sih belom punya, masih ngekos, tapi berencana punya.
Lima tahun kebelakang ini, saya sudah membiayai sendiri seluruh kebutuhan saya, keinginan saya, keimpulsifan saya dengan tanpa meminta bantuan orang tua dan Alhamdulillah malah bisa membantu mereka. Kemudian saya menyadari. Semakin saya dewasa, rencana saya makin hari makin bertambah. Pengen punya rumah, berlibur, menikah (tentunya), & berkeluarga (nantinya). BANYAK YAH!! Dan ini semua tentunya butuh biaya. Ditambahkan, kita perlu ada dana darurat kata teman saya.
Jadi inget salah satu tagline iklan, “Jadi dewasa itu menyenangkan, tapi susah dijalani”, hal hal kaya gini salah satunya.
Saya tuh typical yang ‘go with the flow’, jadi flow cash yang ada saat itu ya go aja gitu #salahkanimpulisifitas. Tapiiii saya suka misah-misahin rekening untuk menabung koook.
Namun setelah saya berkonsultasi dengan teman yang bakal jadi financial planner pribadi, ya ampun ritme pengeluaran saya ternyata acakadut. Kadang bisa hemat bangeeet, kadang bisa borooos banget. Gaya hidup saya sekarang ini memang kurang terarah >.<.
Trus saya juga orangnya suka cuek sama informasi ini itu mengenai unitlink & asuransi yang saya ikutin, dan menurut temen saya ini, unitlink yang saya ikutin ini kurang pas dengan kebutuhan saya. T____T
Ya begitulah, banyak wejangan dari temen saya. Diantaranya saya harus lebih berkomitmen dalam menabung. Apalagi rencana-rencana saya itu banyak dan plan mewujudkannya dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun. Apalagi beberapa minggu lalu saya impulsif beli tiket ke Eropa, setelah dihitung-hitung bekal rupiah yang harus dibawa ternyata …. *nangis* *modyar kowe nduk* .
Makanya, harus strict mulai dari sekarang!! *mengepalkan tangan*
Saya akan membuat tabungan khusus
- Untuk menabung (untuk menyicil rumah karena nantinya saya ingin punya tempat bernaung)
- Untuk dipakai harian (makan, belanja bulanan)
- Untuk liburan/ travelling
- Untuk entertainment. (Jadi kalo mau beli baju, nonton film / konser duitnya cuma dari rekening itu dengan jatah per bulan.)
Jadi dengan ini saya harus belajar untuk tidak berbelanja impulsif, memulai membuat pos pos pengeluaran, & cari info soal reksadana.
Nantinya di tahun 2014 mungkin saya akan mikir dua kali saat makan atau hang out di ‘nowadays cool place yang mahal’, lebih memilih kegiatan kegiatan tambahan yang akan saya ikutin, begitupun juga membeli baju, sepatu, dll.
Saya mengusahakan memenuhi target menabung & melunasi kewajiban setiap bulannya dulu dan menggunakan sisanya dengan lebih bertanggung jawab. Per gaji November ini nanti udah harus berjalan nih plan ini :)))))
Berat? Pasti. Tapi saya anggap ini adalah proses pendewasaan dimana saya belajar melihat sesuatu dari kacamata lain secara berbeda. Belajar memilah-milah yang diperlukan. Mana yang ‘ingin’ dan mana yang ‘butuh’.
Kalo ada temen bilang “udah deh, don’t rich people difficult (jangan kaya orang susah)”. Mungkin saya bisa menjawab, justru saya ga mau kesusahan di hari hari esok, saya harus lebih disiplin sekarang.
Maybe this is how i (or we) should grow up.
Semoga hasilnya baik.
Untuk masa depan yang baik. Amin.
Bismillah.